Jumat, 10 November 2017

Laporan menejemen pemasaran


BAB. I
 PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Pasar merupakan kegiatan ekonomi yang termasuk salah satu perwujudan adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Hal ini didasari atau didorong oleh faktor perkembangan ekonomi yang pada awalnya yang hanya bersumber pada problem untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (kebutuhan pokok). Pasar selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bagi masyarakat pasar bukan hanya tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi sosial.
Tidak bisa dipungkiri diEra modern sekarang ini perkembangan teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat, hal tersebut di buktikan dengan bermunculannya produk-produk asing yang telah kita ketahui memiliki kualitas dan kuantitas yang jauh lebih unggul dibanding dengan produk lokal. Seiring dengan berkembangnya teknologi tersebut, hal itu juga berdampak pada berubahnya gaya hidup masyarakat di zaman sekarang ini. Secara keseluruhan atau garis besarnya saja, gaya hidup masyarakat sekarang ini jauh lebih memilih gaya hidup yang simple dan cepat.
Salah satu contoh konkritnya saja adalah, di zaman sekarang ini masyarakat terutama yang tinggal di daerah perkotaan lebih memilih berbelanja di supermarket, atau bahkan supermall di bandingkan dengan memilih berbelanja di pasar tradisional. Tentu hal tersebut sangat berdampak bagi perkembangan pasar-pasar tradisional terutama di daerah perkotaan. Seakan-akan sekarang ini pasar tradisional memang sedang bertarung melawan pasar modern, yang dari hari kehari pertumbuhannya semakin pesat. Di tambah lagi dengan kebijakan pemerintah tentang penanaman modal asing dalam jumlah besar-besaran membuat eksistensi pasar tradisional semakin terdesak, apalagi untuk berkembang.
Semakin terdesaknya keberadaan pasar tradisional di ibu kota, tentu juga memberikan dampak menjalar bagi para pedagang di pasar tersebut. Bagaimana tidak ? Para konsumen lebih memilih berbelanja dan berkunjung pada pasar modern ketimbang pasar tradisional, dengan berbagai macam alasan. Alasan yang sangat jelas adalah, karena pasar modern seperti supermall dan minimarket menggunakan konsep penjualan yang lebih lengkap serta dikelola oleh pihak yang jauh lebih profesional. Konsep ini lah yang juga semakin membuat operasi jual-beli di dalam pasar tradisional menurun drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang berdampak juga pada keterbatasan perkembangnya ekonomi para pedagang di pasar tradisonal.
Telah diketahui bahwa di pasar modern kualitasnya jauh lebih bagus, karena sebelum dipasarkan atau diperjualbelikan produk pertanian di olah atau dikemas terlebih dahulu. Sedangkan pada pasar tradisional, produk pertanian tidak di olah atau dibersihkan terlebih dahulu sebelum diperjualbelikan, karena pada saat pasca panen produknya langsung dipasarkan tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu. Sehingga, banyak konsumen khususnya yang berpendapatan tinggi lebih memilih berbelanja produk pertanian di pasar modern dibanding di pasar tradisional. Dari munculnya berbagai pasar modern misalnya Hypermarket, Lotte Mart, Giant, Carrefour, mengakibatkan pengaruh pasar modern terhadap pasar tradisional. Sebab, Telah diketahui bahwa, kualitas produk pertanian yang ada di pasar modern tersebut jauh lebih bagus ataupun higienis dibandingkan dengan kualitas produk pertanian yang ada di pasar tradisional. Tetapi, masing-masing kedua jenis pasar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Di sisi lain, nasib pasar tradisional yang menjadi saluran distribusi utama hasil pertanian rakyat Indonesia, saat ini berada di ujung tanduk Karena tak mampu bersaing dengan pasar modern. Padahal tidak sedikit masyarakat yang menggantukan hidupnya kepada pasar tradisional. Dengan demikian semakin tergerusnya passer trsdisional berimbas pada para pemasok lokal yang pada umumnya tidak bisa masuk ke pengecer besar. Pertumbuhan pasar modern terbukti membahayakan posisi pasar tradisional dan ritel-ritel tradisional lain disekitarnya. 
Begitupun pasar yang ada di salah satu daerah makassar yang berlokasi di daerah Tamalate yang kesulitan bersaing dengan pasar moderen dari segi kualitas tempat, harga serta kenyamanan pembeli.
B.  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah :
1)   Bagaimana perbandingan harga  mentimun dipasar moderen dengan pasar Tradisional Tamalate ?
2)   Bagaimana proses pemasaran mentimun di pasar Tradisional Tamalate ?
C.  TUJUAN
Adapun tujuan dari praktek lapang pemasaran pertanian yaitu :
1.    Untuk mengetahui  perbandingan harga mentimunt dipasar modern dengan pasar Tadisional Tamalate.
2.    Untuk mengetahui bagaimana proses pemasaran mentimun yang ada dipasar Tradisional Tamalate.
Adapun kegunaan dibuatnya laporan hasil praktek lapang pemasaran pertanian yaitu :
a.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah menejemen pemsaran.
b.      Sebagai bahan untuk menambah wawasan/pengetahuan dalam menganalisis proses pemasaran pertanian
c.       Sebagai bahan untuk mengembangkan potensi dalam meganalisis pasar.



BAB. II
 TINJAUAN PUSTAKA
A.  PASAR
Secara umum pengertian pasar merupakan suatu tempat di mana para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harap dapat laku terjual dan memperoleh uang sebagai gantinya. Disana penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar harga hingga terjadi kesepakatan harga. Setelah kesepakatan harga dapat dilakukan, barang akan berpindah dari tangan penjual ke tangan pembeli. Pembeli akan menerima barang dan penjual akan menerima uang. Hal ini merupakan pengertian pasar secara konkrit, artinya pengertian pasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tempat orang-orang bertemu untuk melakukan suatu transaksi jual beli barang. Namun pasar juga dapat diartikan dalam pengertian pasar menurut ilmu ekonomi (abstrak), yaitu suatu pertemuan antara penjual dan pembeli untuk jual beli barang atau jasa tertentu dengan harga tertentu pula. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi.
Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Secara umum, masyarakat mengenal dua jenis pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern.
Syarat-syarat terbentuknya pasar, diantaranya sebagaimana di bawah ini:
Ø  Adanya penjual dan adanya pembeli.
Ø  Adanya barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.
Ø  Terjadinya kesepakatan harga dan transaksi, antara penjual dan pembeli.
B.   PASAR MODERN
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Ciri-ciri pasar modern dan syarat-syarat pasar :
Berikut ini ciri dari pasar modern diantaranya seperti:
Ø Tidak bisa tawar-menawar harga.
Ø Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode.
Ø Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.
Ø Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya dilakukan sendiri (swalayan).
Ø Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
Ø Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.
Ø Tata tempat yang rapih supaya konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di belinya.
Ø Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi.
Pasar modern adalah pasar yang dikelola oleh manajemen modern, umumnya terdapat di perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen. Di pasar modern, penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan, dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Pasar modern antara lain supermarket, mall, mini market, shopping centre, department store, dan sebagainya. Barang yang di jual memiliki  variasi jenis yang beragam dan mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai barang persediaan di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti ( tercantum harga sebelum dan setelah pajak).
C.   PASAR TRADISIONAL
       Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
Ciri-ciri pasar tradisional :
     Berikut ini ciri dari pasar tradisional:
Ø Proses jual beli barang dll. melalui proses tawar menawar harga.
Ø Barang yang dijual umumnya keperluan memasak,dapur dan rumah tangga.
Ø Harga barang yang di perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.
Ø Area pasar tradisional biasanya di tempat yang terbuka.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Seiring dengan perkembangan jaman, pasar mengalami perkembangan baik secara fisik (bangunan) dan non fisik (pelayanan). Pasar berkembang menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi karena faktor modernisasi. Istilah pasar tradisional dan pasar modern pun muncul kepermukaan. Keberadaan pasar yang kumuh, becek dan  sempit mulai terlupakan dengan kehadiran pasar modern di tengah-tengah masyarakat.
D.  PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN
Adapun persamaan antara pasar tradisional dan pasar modern:
Ø Adanya penjual dan pembeli
Ø Sebagai tempat untuk membeli barang atau produk
Ø Sama-sama menjual barang/produk, misalnya sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan bumbu dapur.
Adapun perbedaannya antara pasar tradisional dan pasar modern:
Ø Jenis-jenis barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan sandang-pangan sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern jenis-jenis barang yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis, subtitusi bahkan ekslusif.
Ø Penjual yang beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki pengalaman dalam pengatahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas dalam pasar tradisional hanya berharap pada nasib keuntungan.
Ø Pasar modern menawarkan diskon dan freebies sedangkan pasar tredisional tidak ada.
Ø Pasar modern lebih bersih dari pasar tradisional.
Ø Pembeli yang datang pada pasar tradisional pada umumnya masyarakat menengah kebawah dan masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan pembeli pada pasar modern umumnya masyarakat menengah ke atas dan masyarakat ekonomi tinggi.
Ø Pembeli yang datang pada pasar modern berasal dari masyarakat setempat dan masyarakat luar daerah sedangkan pasar tradisional pembelinya hanya dari masyarakat setempat.
Ø Modal yang di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar sedangkan penjual di pasar tradisional memiliki modal yang relative rendah.
Ø Pasar modern tidak dapat tawar menawar sedangkan pasar tradisional dapat tawar-menawar.
E.     PEMASARAN
     Kotler & Amstrong Pemasaran merupakan sebuah proses managerial yang orang-orang didalamnya mendapatkan apa yang mereka inginkan & butuhkan melalui penciptaan & pertukaran produk-produk yang ditawarkan & nilai produknya kepada orang lain.  
a.    Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
Ø  1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
Ø  2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
Ø  3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
Ø  4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
Ø  5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
Ø  6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
b.   Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
a. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
b. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
e. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
f. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
F.     MARJIN PEMASARAN
       Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang dibayar oleh konsumen untuk produk tersebut dengan harga yang diterima. Margin pemasaran merupakan selisih harga yang dibayar konsumen akhir dan harga yang diterima oleh petani/produsen. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
G.    M = Hb-Hj atau M = Pr-Pf
H.    Di Mana :
I.       M : Margin Pemasaran
J.       Pr : Harga Ditingkat Pengecer
K.    Pf : Harga Ditingkat Petani
BAB. III
 HASIL DAN PEMBAHASAN

   PASAR TRADISIONAL (pasar tamalate)
a.      Komoditi mentimun
           
                                         Gambar mentimun
         Salah satu produk pertanian yang ada di pasar Tradisional Tamalate yaitu komoditi Mentimun. Ada beberapa pedagang atau produsen yang menjual Mentimun dengan harga yang berbeda-beda. Kemudian dari segi kualitas Mentimun di pasar tradisional Tamalate pada saat hari pertama dijual masih dalam keadaan segar. Tetapi, pada saat hari kedua sampai hari ketiga kondisi Mentimun mulai tidak bagus. Dengan kata lain,Mentimun mulai lembek, dan lama kelamaan akan rusak. Apalagi kita ketahui bahwa produk pertanian yang mudah rusak yang tidak dapat bertahan lama. Dan kita ketahui juga bahwa di pasar tradisional tidak melakukan pengemasan atau melakukan pengawetan produk seperti yang ada di pasar modern. Sehingga, kualitas Mentimun yang ada di pasar tradisional Tamalate cepat rusak.
Dari segi harga, harga Mentimun dari satu produsen berbeda dengan produsen yang lain. Dimana, harga Mentimun pada penjual yang satu Rp 1500/biji dan penjual lain ada yang menjual dibawahnya seharga Rp 2000/biji. Sehingga, para konsumen yang datang membeli Mentimun di pasar tradisiona Tamalate bebas memilih harga yang diinginkan. Tetapi, harga yang diberikan produsen kepada konsumen biasanya sesuia dengan kualitas Mentimunya. Dimana, harga yang lebih mahal kualitas Mentimun juga lebih bagus dibandingkan dengan harga Mentimun yang murah kualitasnya juga tidak sebagus dengan harga Mentimun yang kualitas  tinggi.
Adapun hasil survey komoditi tomat yang saya lakukan di pasar Tradisional Pa’baengbaeng yaitu pada tabel berikut:
Komoditi

Asal Komoditi
 Harga Jual
Harga Beli
Biaya Transportasi
Alat Ukur
Mentimun
Lassang kab.Gowa
Rp 1500-2.000/biji
Rp 700-100/biji
Rp 30.000
Alat ukur yang biasa digunakan yaitu timbangan jarum namun hanya sedikit yang memkai timbangan yang lainnya menjual dengan hitungan perbiji
  Berdasarkan tabel di atas, pada pasar tradisional Tamalate komoditi Mentimun yang diperjual belikan oleh para pedagang berasal dari daerah Lassang kab. Gowa dan adapun harga beli dan harga jualnya yaitu:
Ø Asal Komoditi:
    Komoditi Mentimun yang diperjual belikan oleh para pedagang pasar Tradisional Tamalate berasal dari daerah Lassang. Dimana, penjual langsung membeli Mentimun di Lassang kemudian dipasarkan atau dijual di pasar Tamalate.
Ø Harga Beli dari petani langsung/produsen:
          Harga mentimun perbij i= Rp 700-1000
Ø Harga Jual ke konsumen:
          Harga Mentimun perbiji = Rp 1500-2000
Ø Alat Ukur Yang Digunakan:
Adapun alat ukur yang digunakan oleh para pedagang komoditi tomat yaitu timbangan jarum. Namun kebanyakan dengan hitungan perbiji
Ø Biaya Transportasi :
Adapun biaya transportasi dalam pengangkutan produksi Mentimun  dari Lassang ke pasar Tradisional Tamalate sebesar Rp 30.000 dalam satu kali pengangkutan.
Dari data yang diperoleh di atas diketahui bahwa harga beli dan harga jual tomat yang ada di pasar Tradisional Pa’baengbaeng, penentuan harga jual dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu biaya transportasi untuk mengangkut produk sampai ke dalam pasar, adanya pajak dalam pasar tersebu tdan kondisi komoditas yang dijual.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh salah satu produsen/responden di pasar Tamalate, kebanyakan dari para pedagang dalam menentukan harga karena ingin mengambil keuntungan, dan keuntungan yang diambil tidaklah banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Laba yang mereka peroleh dari setiap penjualan Mentimun yaitu sebesar Rp 1.000-1300. para pedagang tidak berani mengambil laba yang terlalu banyak dikarenakan permintaan konsumen yang tidak pasti, dan dilihat dari karakteristik tanaman Mentimun yang mudah rusak atau tidak dapat bertahan lama. Dan adapula alat ukur yang digunakan oleh para pedagang di pasar Tradisional Tamalate yaitu timbangan dalam menetukan berat atau banyaknya Mentimun yang diinginkan oleh setiap konsumen namun pedagang lebih sering menggunakan hitungan perbiji. Dikarenakan konsumen membelinya inginnya perbiji.
b.   Proses Transaksi Pasar Tradisional Tamalate

Proses transaksi di pasar tradisional Tamalate berjalan dengan bagus. Dimana, konsumen bebas melakukan permintaan barang kepada produsen sesuai dengan keinginannya. Dan produsen juga menawarkan harga yang sesuai dengan banyaknya barang yang ingin dibeli oleh konsumen tersebut. Konsumen biasanya meminta harga yang murah kepada produsen, dan produsen juga memberikan harga yang sesuai tetapi tidak semua produsen atau penjual yang ada di pasar tersebut memberikan harga yang murah kepada konsumen. Melihat dari segi kualitas barang produsen juga mengikuti kemauan konsumen melihat kualitas barang misalnya Mentimun yang sudah beberapa hari produsen biasanya memberikan harga murah kepada konsumen, meskipun mendapat keuntungan yang tidak begitu besar.
c.    Proses Pemasaran dan Saluran Pemasaran
            Dalam memproduksi suatu barang pasti ada yang namanya proses pemasaran. Dimana, produk atau barang yang kita produksi kita pasarkan ketempat tertentu yaitu pasar. Pasar merupakan tempat untuk bertemunya penjual dan pembeli untuk menjual dan membeli barang yang diinginkan oleh konsumen. Dari situlah terjadi proses pemasaran produk atau barang. Produsen harus memiliki cara atau strategi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Dimana produsen bisa bertindak sebagai konsumen/pemakai. Dan juga produsen dimana barang atau produk misalnya Mentimun  diproduksi dan dibeli langsung dari petani atau melalui berbagai lembaga yang biasa disebut dengan saluran(channel).
Berdasarkan hasil wawancara saya dengan salah satu produsen atau penjual Mentimun di pasar tradisional Tamalate, bahwa Mentimun yang dijual di pasar tersebut dibeli atau asalnya dari daerah Lassang. Dan proses pemasaran atau produksi Mentimun melewati beberapa perantara atau saluran sebelum dipasarkan atau dijual dipasar. Adapun proses salurannya berikut:


        Dari bagan saluran diatas, produsen/penjual yang ada di pasar tradisional Tamalate membeli Mentimun melewati dari berbagai saluran sebelum sampai dipasar. Tetapi, ada juga sebagian dari produsen/penjualnya sendiri yang langsung datang membeli tomat didaerah Lassang dan dibawa dipasarkan ke pasar tradisional Tamalate.



BAB. IV
 PENUTUP
Kesimpulan
               Adapun kesimpulan dalam laporan ini adalah :
  • Pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang di tujukan untuk memberi kepuasan dari barang atau jasa yang di pertukarakan kepada konsumen atau pemakai
  • Saluran pemasaran ada sebagai produsen kemudian ke agen kemudian kepedagan besar lalu kepedagan eceran lalu sampai ke konsumen.
  • Margin pemasaran atau margin tataniaga menunjukkan selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran
  • Landasan penentuan harga di pasar tradisional sesuai keinginan dari pedagang.









DAFTAR PUSTAKA

Said – Gumbira E. Intan Harizt A . 2001. Manajemen agribisnis. Jakarta. Ebalia Indonesia
Abu mutsanna. 2008. Analisa Usaha Tani Timun . http://abumutsanna.wordpress.com/2008/09/23/analisa-usaha-tani-mentimun/ . Diakses pada tanggal 23/januari/2014
Diyas. 2013. Pemasaran Pertanian. http://diyazzarvareza.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diaskses pada tanggal 23/januari/2014
Sadly ashari. 2013. Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makalah sosiologi dengan pembahasan “Perspektif posistivistis comte tentang masyarakat”.

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Kehidupan kita sekarangini sudah sangat jauh dari hukum-hukum alam, yang digantikan oleh ...