BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pasar merupakan kegiatan ekonomi yang
termasuk salah satu perwujudan adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Hal ini
didasari atau didorong oleh faktor perkembangan ekonomi yang pada awalnya yang
hanya bersumber pada problem untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (kebutuhan
pokok). Pasar selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat paling penting dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari, bagi masyarakat pasar bukan hanya tempat
bertemunya penjual dan pembeli, tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi
sosial.
Tidak bisa dipungkiri diEra modern sekarang ini perkembangan
teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat, hal tersebut di buktikan dengan
bermunculannya produk-produk asing yang telah kita ketahui memiliki kualitas
dan kuantitas yang jauh lebih unggul dibanding dengan produk lokal. Seiring
dengan berkembangnya teknologi tersebut, hal itu juga berdampak pada berubahnya
gaya hidup masyarakat di zaman sekarang ini. Secara keseluruhan atau garis
besarnya saja, gaya hidup masyarakat sekarang ini jauh lebih memilih gaya hidup
yang simple dan cepat.
Salah
satu contoh konkritnya saja adalah, di zaman sekarang ini masyarakat terutama
yang tinggal di daerah perkotaan lebih memilih berbelanja di supermarket, atau
bahkan supermall di bandingkan dengan memilih berbelanja di pasar tradisional.
Tentu hal tersebut sangat berdampak bagi perkembangan pasar-pasar tradisional
terutama di daerah perkotaan. Seakan-akan sekarang ini pasar tradisional memang
sedang bertarung melawan pasar modern, yang dari hari kehari pertumbuhannya
semakin pesat. Di tambah lagi dengan kebijakan pemerintah tentang penanaman
modal asing dalam jumlah besar-besaran membuat eksistensi pasar tradisional
semakin terdesak, apalagi untuk berkembang.
Semakin
terdesaknya keberadaan pasar tradisional di ibu kota, tentu juga memberikan
dampak menjalar bagi para pedagang di pasar tersebut. Bagaimana tidak ? Para
konsumen lebih memilih berbelanja dan berkunjung pada pasar modern ketimbang
pasar tradisional, dengan berbagai macam alasan. Alasan yang sangat jelas
adalah, karena pasar modern seperti supermall dan minimarket menggunakan konsep
penjualan yang lebih lengkap serta dikelola oleh pihak yang jauh lebih
profesional. Konsep ini lah yang juga semakin membuat operasi jual-beli di
dalam pasar tradisional menurun drastis dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, yang berdampak juga pada keterbatasan perkembangnya ekonomi para
pedagang di pasar tradisonal.
Telah diketahui bahwa di pasar modern
kualitasnya jauh lebih bagus, karena sebelum dipasarkan atau diperjualbelikan
produk pertanian di olah atau dikemas terlebih dahulu. Sedangkan pada pasar
tradisional, produk pertanian tidak di olah atau dibersihkan terlebih dahulu
sebelum diperjualbelikan, karena pada saat pasca panen produknya langsung
dipasarkan tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu. Sehingga, banyak konsumen
khususnya yang berpendapatan tinggi lebih memilih berbelanja produk pertanian
di pasar modern dibanding di pasar tradisional. Dari munculnya berbagai pasar
modern misalnya Hypermarket, Lotte Mart, Giant, Carrefour, mengakibatkan
pengaruh pasar modern terhadap pasar tradisional. Sebab, Telah diketahui bahwa,
kualitas produk pertanian yang ada di pasar modern tersebut jauh lebih bagus
ataupun higienis dibandingkan dengan kualitas produk pertanian yang ada di
pasar tradisional. Tetapi, masing-masing kedua jenis pasar tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Di sisi lain, nasib pasar tradisional yang menjadi saluran
distribusi utama hasil pertanian rakyat Indonesia, saat ini berada di ujung
tanduk Karena tak mampu bersaing dengan pasar modern. Padahal tidak sedikit
masyarakat yang menggantukan hidupnya kepada pasar tradisional. Dengan demikian
semakin tergerusnya passer trsdisional berimbas pada para pemasok lokal yang
pada umumnya tidak bisa masuk ke pengecer besar. Pertumbuhan pasar modern
terbukti membahayakan posisi pasar tradisional dan ritel-ritel tradisional lain
disekitarnya.
Begitupun pasar yang ada di salah satu daerah makassar yang
berlokasi di daerah Tamalate yang kesulitan bersaing dengan pasar moderen dari
segi kualitas tempat, harga serta kenyamanan pembeli.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah :
1)
Bagaimana
perbandingan harga mentimun dipasar
moderen dengan pasar Tradisional Tamalate ?
2)
Bagaimana
proses pemasaran mentimun di pasar Tradisional Tamalate ?
C. TUJUAN
Adapun
tujuan dari praktek lapang pemasaran pertanian yaitu :
1.
Untuk
mengetahui perbandingan harga mentimunt
dipasar modern dengan pasar Tadisional Tamalate.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana proses pemasaran mentimun yang ada dipasar Tradisional
Tamalate.
Adapun kegunaan
dibuatnya laporan hasil praktek lapang pemasaran pertanian yaitu :
a.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah menejemen pemsaran.
b.
Sebagai
bahan untuk menambah wawasan/pengetahuan dalam menganalisis proses pemasaran
pertanian
c.
Sebagai
bahan untuk mengembangkan potensi dalam meganalisis pasar.
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PASAR
Secara
umum pengertian pasar merupakan suatu tempat di mana para penjual dan pembeli
dapat bertemu untuk melakukan jual beli barang. Penjual menawarkan barang
dagangannya dengan harap dapat laku terjual dan memperoleh uang sebagai
gantinya. Disana penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar harga hingga
terjadi kesepakatan harga. Setelah kesepakatan harga dapat dilakukan, barang
akan berpindah dari tangan penjual ke tangan pembeli. Pembeli akan menerima
barang dan penjual akan menerima uang. Hal ini merupakan pengertian pasar
secara konkrit, artinya pengertian pasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
tempat orang-orang bertemu untuk melakukan suatu transaksi jual beli barang.
Namun pasar juga dapat diartikan dalam pengertian pasar menurut ilmu ekonomi (abstrak),
yaitu suatu pertemuan antara penjual dan pembeli untuk jual beli barang atau
jasa tertentu dengan harga tertentu pula. Di pasar antara penjual dan pembeli
akan melakukan transaksi.
Transaksi
adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah
ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan
harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Secara umum, masyarakat
mengenal dua jenis pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern.
Syarat-syarat
terbentuknya pasar, diantaranya sebagaimana di bawah ini:
Ø Adanya penjual dan adanya pembeli.
Ø Adanya barang atau jasa yang akan
diperjualbelikan.
Ø Terjadinya kesepakatan harga dan transaksi,
antara penjual dan pembeli.
B. PASAR MODERN
Pasar modern adalah pasar yang bersifat
modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm
layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan
tempat-tempat modern lainnya.
Ciri-ciri pasar modern dan syarat-syarat pasar :
Berikut ini ciri dari pasar modern diantaranya
seperti:
Ø Tidak bisa tawar-menawar harga.
Ø Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya
diberi barcode.
Ø Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki
kualitas yang baik.
Ø Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya
dilakukan sendiri (swalayan).
Ø Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
Ø Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.
Ø Tata tempat yang rapih supaya konsumen atau pembeli
dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di belinya.
Ø Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir
dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi.
Pasar modern adalah pasar yang dikelola oleh
manajemen modern, umumnya terdapat di perkotaan, sebagai penyedia barang dan
jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen. Di pasar modern,
penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli
melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam
bangunan, dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani
oleh pramuniaga. Pasar modern antara lain supermarket, mall, mini market,
shopping centre, department store, dan sebagainya. Barang yang di jual
memiliki variasi jenis yang beragam dan
mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian
terlebih dahulu secara ketat. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai
barang persediaan di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern
memiliki label harga yang pasti ( tercantum harga sebelum dan setelah pajak).
C. PASAR TRADISIONAL
Pasar tradisional adalah pasar yang
bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar
menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang
berupa barang kebutuhan pokok.
Ciri-ciri pasar tradisional :
Berikut ini ciri dari pasar tradisional:
Ø Proses jual beli barang dll. melalui proses tawar
menawar harga.
Ø Barang yang dijual umumnya keperluan memasak,dapur dan
rumah tangga.
Ø Harga barang yang di perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.
Ø Area pasar tradisional biasanya di tempat yang
terbuka.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli
secara langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los, dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Seiring
dengan perkembangan jaman, pasar mengalami perkembangan baik secara fisik
(bangunan) dan non fisik (pelayanan). Pasar berkembang menjadi sebuah kebutuhan
yang harus dipenuhi karena faktor modernisasi. Istilah pasar tradisional dan
pasar modern pun muncul kepermukaan. Keberadaan pasar yang kumuh, becek
dan sempit mulai terlupakan dengan
kehadiran pasar modern di tengah-tengah masyarakat.
D. PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN
Adapun
persamaan antara pasar tradisional dan pasar modern:
Ø Adanya penjual dan pembeli
Ø Sebagai tempat untuk membeli barang atau
produk
Ø Sama-sama menjual barang/produk, misalnya
sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan bumbu dapur.
Adapun perbedaannya antara pasar tradisional
dan pasar modern:
Ø Jenis-jenis
barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan sandang-pangan
sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern jenis-jenis barang
yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis, subtitusi bahkan
ekslusif.
Ø Penjual yang
beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki pengalaman dalam
pengatahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas dalam pasar tradisional
hanya berharap pada nasib keuntungan.
Ø Pasar modern
menawarkan diskon dan freebies sedangkan pasar tredisional tidak ada.
Ø Pasar modern
lebih bersih dari pasar tradisional.
Ø Pembeli yang
datang pada pasar tradisional pada umumnya masyarakat menengah kebawah dan
masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan pembeli pada pasar modern umumnya
masyarakat menengah ke atas dan masyarakat ekonomi tinggi.
Ø Pembeli yang
datang pada pasar modern berasal dari masyarakat setempat dan masyarakat luar
daerah sedangkan pasar tradisional pembelinya hanya dari masyarakat setempat.
Ø Modal yang
di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar sedangkan penjual
di pasar tradisional memiliki modal yang relative rendah.
Ø Pasar modern
tidak dapat tawar menawar sedangkan pasar tradisional dapat tawar-menawar.
E.
PEMASARAN
Kotler & Amstrong Pemasaran merupakan
sebuah proses managerial yang orang-orang didalamnya mendapatkan apa yang
mereka inginkan & butuhkan melalui penciptaan & pertukaran
produk-produk yang ditawarkan & nilai produknya kepada orang
lain.
a. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan
berbagai cara:
Ø 1. Temukan
keinginan pasar dan penuhilah.
Ø 2. Buatlah
apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
Ø 3. Cintailah
pelanggan, bukan produk anda.
Ø 4. Lakukanlah
menurut cara anda (Burger king)
Ø 5. Andalah
yang menentukan (United Airlines)
Ø 6. Melakukan
segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat
dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu
manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen
adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai
analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan
dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan
konsep pemasaran global.
a. Konsep
produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan
menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini
berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai
efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima
produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
b. Konsep
produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas
manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap
menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
c. Konsep
penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang
agresif.
d. Konsep
pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
e. Konsep
pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas
organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
f. Konsep
Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif
berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran
melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
F.
MARJIN PEMASARAN
Margin pemasaran adalah perbedaan antara
harga yang dibayar oleh konsumen untuk produk tersebut dengan harga yang
diterima. Margin pemasaran merupakan selisih harga yang dibayar konsumen akhir
dan harga yang diterima oleh petani/produsen. Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
G.
M
= Hb-Hj atau M =
Pr-Pf
H. Di
Mana :
I. M
: Margin Pemasaran
J. Pr
: Harga Ditingkat Pengecer
K.
Pf : Harga Ditingkat Petani
BAB. III
HASIL DAN PEMBAHASAN
PASAR TRADISIONAL (pasar tamalate)
a.
Komoditi
mentimun
Gambar mentimun
Salah satu produk pertanian yang ada
di pasar Tradisional Tamalate yaitu komoditi Mentimun. Ada beberapa pedagang
atau produsen yang menjual Mentimun dengan harga yang berbeda-beda. Kemudian
dari segi kualitas Mentimun di pasar tradisional Tamalate pada saat hari
pertama dijual masih dalam keadaan segar. Tetapi, pada saat hari kedua sampai
hari ketiga kondisi Mentimun mulai tidak bagus. Dengan kata lain,Mentimun mulai
lembek, dan lama kelamaan akan rusak. Apalagi kita ketahui bahwa produk
pertanian yang mudah rusak yang tidak dapat bertahan lama. Dan kita ketahui
juga bahwa di pasar tradisional tidak melakukan pengemasan atau melakukan
pengawetan produk seperti yang ada di pasar modern. Sehingga, kualitas Mentimun
yang ada di pasar tradisional Tamalate cepat rusak.
Dari segi harga, harga Mentimun dari
satu produsen berbeda dengan produsen yang lain. Dimana, harga Mentimun pada
penjual yang satu Rp 1500/biji dan penjual lain ada yang menjual dibawahnya
seharga Rp 2000/biji. Sehingga, para konsumen yang datang membeli Mentimun di
pasar tradisiona Tamalate bebas memilih harga yang diinginkan. Tetapi, harga
yang diberikan produsen kepada konsumen biasanya sesuia dengan kualitas
Mentimunya. Dimana, harga yang lebih mahal kualitas Mentimun juga lebih bagus
dibandingkan dengan harga Mentimun yang murah kualitasnya juga tidak sebagus
dengan harga Mentimun yang kualitas tinggi.
Adapun hasil survey komoditi tomat yang saya lakukan di pasar Tradisional
Pa’baengbaeng yaitu pada tabel berikut:
Komoditi
|
Asal Komoditi
|
Harga Jual
|
Harga Beli
|
Biaya Transportasi
|
Alat Ukur
|
Mentimun
|
Lassang kab.Gowa
|
Rp 1500-2.000/biji
|
Rp 700-100/biji
|
Rp 30.000
|
Alat ukur yang biasa digunakan yaitu timbangan jarum namun
hanya sedikit yang memkai timbangan yang lainnya menjual dengan hitungan
perbiji
|
Berdasarkan tabel
di atas, pada pasar tradisional Tamalate komoditi Mentimun yang diperjual
belikan oleh para pedagang berasal dari daerah Lassang kab. Gowa dan adapun
harga beli dan harga jualnya yaitu:
Ø
Asal Komoditi:
Komoditi
Mentimun yang diperjual belikan oleh para pedagang pasar Tradisional Tamalate
berasal dari daerah Lassang. Dimana, penjual langsung membeli Mentimun di
Lassang kemudian dipasarkan atau dijual di pasar Tamalate.
Ø
Harga Beli dari petani langsung/produsen:
Harga mentimun perbij i= Rp 700-1000
Ø
Harga Jual ke konsumen:
Harga Mentimun perbiji = Rp 1500-2000
Ø
Alat Ukur Yang Digunakan:
Adapun alat ukur yang digunakan oleh para pedagang
komoditi tomat yaitu timbangan jarum. Namun kebanyakan dengan hitungan perbiji
Ø
Biaya Transportasi :
Adapun biaya transportasi dalam pengangkutan produksi Mentimun dari Lassang ke pasar Tradisional Tamalate
sebesar Rp 30.000 dalam satu kali pengangkutan.
Dari data yang diperoleh di atas
diketahui bahwa harga beli dan harga jual tomat yang ada di pasar Tradisional
Pa’baengbaeng, penentuan harga jual dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
biaya transportasi untuk mengangkut produk sampai ke dalam pasar, adanya pajak
dalam pasar tersebu tdan kondisi komoditas yang dijual.
Dari hasil wawancara yang dilakukan
oleh salah satu produsen/responden di pasar Tamalate, kebanyakan dari para
pedagang dalam menentukan harga karena ingin mengambil keuntungan, dan keuntungan
yang diambil tidaklah banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Laba yang
mereka peroleh dari setiap penjualan Mentimun yaitu sebesar Rp 1.000-1300. para
pedagang tidak berani mengambil laba yang terlalu banyak dikarenakan permintaan
konsumen yang tidak pasti, dan dilihat dari karakteristik tanaman Mentimun yang
mudah rusak atau tidak dapat bertahan lama. Dan adapula alat ukur yang
digunakan oleh para pedagang di pasar Tradisional Tamalate yaitu timbangan
dalam menetukan berat atau banyaknya Mentimun yang diinginkan oleh setiap
konsumen namun pedagang lebih sering menggunakan hitungan perbiji. Dikarenakan
konsumen membelinya inginnya perbiji.
b.
Proses Transaksi Pasar Tradisional Tamalate

Proses transaksi di pasar tradisional Tamalate
berjalan dengan bagus. Dimana, konsumen bebas melakukan permintaan barang
kepada produsen sesuai dengan keinginannya. Dan produsen juga menawarkan harga
yang sesuai dengan banyaknya barang yang ingin dibeli oleh konsumen tersebut.
Konsumen biasanya meminta harga yang murah kepada produsen, dan produsen juga
memberikan harga yang sesuai tetapi tidak semua produsen atau penjual yang ada
di pasar tersebut memberikan harga yang murah kepada konsumen. Melihat dari
segi kualitas barang produsen juga mengikuti kemauan konsumen melihat kualitas
barang misalnya Mentimun yang sudah beberapa hari produsen biasanya memberikan
harga murah kepada konsumen, meskipun mendapat keuntungan yang tidak begitu
besar.
c. Proses
Pemasaran dan Saluran Pemasaran
Dalam memproduksi suatu barang pasti ada yang namanya
proses pemasaran. Dimana, produk atau barang yang kita produksi kita pasarkan
ketempat tertentu yaitu pasar. Pasar merupakan tempat untuk bertemunya penjual
dan pembeli untuk menjual dan membeli barang yang diinginkan oleh konsumen.
Dari situlah terjadi proses pemasaran produk atau barang. Produsen harus
memiliki cara atau strategi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Dimana
produsen bisa bertindak sebagai konsumen/pemakai. Dan juga produsen dimana barang
atau produk misalnya Mentimun diproduksi
dan dibeli langsung dari petani atau melalui berbagai lembaga yang biasa
disebut dengan saluran(channel).
Berdasarkan hasil wawancara saya dengan salah satu produsen atau penjual
Mentimun di pasar tradisional Tamalate, bahwa Mentimun yang dijual di pasar
tersebut dibeli atau asalnya dari daerah Lassang. Dan proses pemasaran atau
produksi Mentimun melewati beberapa perantara atau saluran sebelum dipasarkan
atau dijual dipasar. Adapun proses salurannya berikut:
Dari bagan saluran diatas,
produsen/penjual yang ada di pasar tradisional Tamalate membeli Mentimun melewati
dari berbagai saluran sebelum sampai dipasar. Tetapi, ada juga sebagian dari
produsen/penjualnya sendiri yang langsung datang membeli tomat didaerah Lassang
dan dibawa dipasarkan ke pasar tradisional Tamalate.
BAB. IV
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dalam laporan ini adalah :
- Pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang di tujukan untuk memberi kepuasan dari barang atau jasa yang di pertukarakan kepada konsumen atau pemakai
- Saluran pemasaran ada sebagai produsen kemudian ke agen kemudian kepedagan besar lalu kepedagan eceran lalu sampai ke konsumen.
- Margin pemasaran atau margin tataniaga menunjukkan selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran
- Landasan penentuan harga di pasar tradisional sesuai keinginan dari pedagang.
DAFTAR PUSTAKA
Said –
Gumbira E. Intan Harizt A . 2001. Manajemen agribisnis. Jakarta. Ebalia
Indonesia
Abu
mutsanna. 2008. Analisa Usaha Tani Timun . http://abumutsanna.wordpress.com/2008/09/23/analisa-usaha-tani-mentimun/ . Diakses
pada tanggal 23/januari/2014
Diyas. 2013.
Pemasaran Pertanian. http://diyazzarvareza.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diaskses
pada tanggal 23/januari/2014
Sadly
ashari. 2013. Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran.
http://sadlyasharisaid.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-manajemen-pemasaran_9.html. Diakses
pada tanggal 23/januari/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar