Jumat, 10 November 2017

laporan praktek kesuburan tanah



I.                   PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Lahan  atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai peranan penting dari segala kehidupan manusia, karena lahan atau tanah diperlukan oleh manusia untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian, perikanan, kehutanan dan sebagainya. Karena pentingnya peranan lahan atau tanah dalam kehidupan manusia, maka ketersediaan juga terbatas. Keadaan ini menyebabkan penggunaan tanah yang rangkap (tumpang tindih), misalnya tanah sawah yang digunakan untuk perladangan atau pertanian tanah kering.
Pendayagunaan lahan atau tanah memerlukan pengolahan yang tepat dan sejauh mungkin mencegah dan mengurangi kerusakan dan dapat menjamin kelestarian sumber daya alam tersebut untuk kepentingan generasi yang akan datang. Pada sistem lingkungan tanah, usaha-usaha yang perlu dikerjakan ialah rehabilitasi, pengawetan, perencanaan, dan pendayagunaan tanah yang optimal.
Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah yang menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhan dan reproduksinya. Unsur hara dalam bentuk nutrisi dapat diserap oleh tanaman melalui akar. Nutrisi dapat diartikan sebagai proses untuk memperoleh nutrien, sedangkan nutrien dapat diartikan sebagai zat-zat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup tanaman berupa mineral dan air.
Nutrisi di dalam tanah diserap tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Penyediaan nutrisi bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk yang merupakan kunci dari kesuburan tanah. Pupuk dapat menggantikan nutrisi yang habis diserap tanaman. Pada saat ini petani banyak menggunakan pupuk anorganik karena nutrien dari bahan anorganiklebih mudah diserap tanah dan memiliki kandungan hara yang tinggi. Pemakaian pupuk anorganik dengan dosis yang tinggi secara terus menerus dalam waktu yang lama yang telah memberikan dampak negatif terhadap tanah dan lingkungan. Pemakaian pupuk anorganik secara berlebihan akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia, sehingga berkembanglah alternatif untuk menggunakan pupuk organik yang sekarang sedang dikembangkan.
Keragaman sifat tanah secara alamiah adalah akibat dari faktor dan proses pembentukan mulai dari bahan menjadi tanah pada berbagai kondisi lahan.sehubungan dengan tingginya keragaman tanah tersebut maka informasi yang lebih objektiftentang kesuburan tanah sangat diperlukan untuk lebih mengarahkan pada pengololaan tanahnya. Tanah yang subur akan memilki nilai status kesuburan yang tinggi. Sehingga upaya pemeliharaanya akan dapat dilakukan secara mudah, sedangkan pada tanah yang kurang subur akan memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif (Adiwiganda 1998). Sifat kimia tanah mempunyai ph 4,0-6,0 namun yang terlihat adalah 5-5,5. Kandungan unsur hara tinggi, C/N mendekati 10 dengan C: 1% dan N:0,1% (lubis. 1992).
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang menjadi habitatakar-akar aktif tanaman. Kesuburan habitat akar dapat  bersifat hakiki dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan diimbas oleh keadaan bagian lain dari tanah atau diciptakan pengaruh dari keadaan lain lahan seperti lahan, iklim dan musim. Kesuburan tanah merupakan mutu suatu tanah atau lahan melainkan bukan sifat tanah maka kesuburan tanah tidak dapat diukur atau diamati melainkan hanya dapat ditafsi. Penafsiran kesuburan tanah dapat dilakukan atas dasar sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah tersebut.
Jagung merupakan (zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang berperan penting,selain gandum dan padi.sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat.penduduk beberapa daerah di indonesia (misalnya Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagi pangan pokok.di Indonesia jagung merupakan  komuditi tanaman pangan penting,namun tingkat produksi belum optimal.
Syarat pertumbuhan tanaman jagung adalah tumbuh dalam keadaan curah hujan ideal sekitar 80-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhan akan terhambat dan memberikan hasil biji yang optimal. Suhu optimum jagung antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya akan berproduksi optimal.
. Jagung ( zea mays),merupakan famili graminae,adalah tanaman semusim berbentuk rumput dan siklus hidupnya  diselesaikan selama 80-50 hari.tumbuhnya tegak,daun berbentuk pita,batang berwarna hijau, berbentuk bulat dengan penempang melintang 2-2,5cm.tinggi tanaman beravariasi antara 125-250cm  dan batangnya berbuku-buku yang dibatasi oleh ruas-ruas (Suprapto,1999). jagung telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai pengahasil bahan farmasi (bahan baku pengisi obat).
1.2  TUJUAN PRAKTEK
Praktek mata kuliah kesuburan tanah dan pemupukan yang dilakukan pada dua tempat yang berbeda yang bertujuan untuk :
·         Melihat atau membandingkan bahwa kondisi tanaman jagung pada tanah yang subur sangat berbeda dengan kondisi tanaman jagung di tanah yang kurang subur.















II.                TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Lahan pertanian
Lahan pertanian adalah modal yang sangat penting dalam mengenjot produksi pangan. Tanpa perluasan lahan – yang lazim disebut ekstensifikasi- upaya penigkatan produksi pangan hanya bertumpu pada inovasi teknologi atau peningkatan produktivitas (intensifikasi). Dalam 10 tahun terakhir, luas lahan petanian di indonesia tak banyak berubah, masih sekitar 25 juta hektar. Padahal. Jumlah penduduk terus bertambah dan kebutuhan pangan terus meningkat. Kini, rasio lahan pertanian terhadap jumlah penduduk hanya sebesar 0,1. Itu artinya menguasai lahan pertanian sekitar 0,1 hektar.
Pengolahan lahan pertanian adalah segala tindakan atau perlakuan yang diberikan pada suatu lahan untuk menjaga dan mempertinggi produktivitas lahan tersebut dengan mempertimbangkan kelestarianya. Tingkat produktivitas lahan sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan, suhu, kelembaban, sistem pengolahan lahan, serta pemilihan landcover (Djaenuddun, 2006). Pengolahan lahan sebagai salah satu komponen pengolahan teknologi pertanian diperlukan dalam sistem pertanian berkelanjutan karena sistem pertanaman intensif bisa mengarah pada trade-off antara manfaat ekonomi dalam jangka pendek dan kerusakan lingkungan seperti degradasi kesuburan tanah dalam jangka panjang. Tujuan pengolahan lahan yaitu mengatur pemanfaatan sumber daya lahan pertanian secara optimal, mendapatkan hasil maksimal, dan mempertahankan kelestarian sumber daya lahan.
Umumnya penyediaan unsur hara dari bahan mineral relatif lebih lambat dibandingkan dengan bahan organik.hal ini berarti bahwa lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki daya dukung terbatas,sehingga anggapan bahwa dalam  kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan hanya dengan menugalkan benih atau membenamkan bibit tanpa pemupukan atau penambahan bahan unsur hara sudah tidak dapat ditolerir lagi apabila ingin tetap mempunyai tanah yang produktif.
Pemanfaatan tanah sesuai dengan daya dukungnya, mengandung arti bahwa penyerapan suatu unsur hara tersedia didalam tanah oleh tanaman tidak diperhitungkan secara total,tetapi secara perlahan sesuai dengan tingkat ketersediaan dan keseimbangannya dengan unsur-unsur lain.
2.2  Produktivitas lahan
Produktivitas tanah pertanian merupakan suatu konsep ekonomi yang dtentukan oleh faktor, yaitu : 1) sistem pemgolahan tanah 2) hasil (produksi), dan 3) jenis tanah. nilai tanah pertanian sangat tergantung pada nilai produktivitas tanah, semakin produktiv, maka nilai tanah pertanian semakin tinggi. Dalam pengololaan tanah pertanian ada 2 aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
1.      Kapasitas (daya dukung) tanah. setiap jenis tanah yang ditanami oleh sejenis tanaman mempunyai kemampuan tertentu dalam menerima suatu atau beberapa input misalnya pupuk dan air agar dapat berproduksi dan menghasilkan keuntungan maksimun.
2.      Kapasita tanaman. Setiap jenis tanaman yang ditanam pada suatu jenis tanah juga mempunyai kemampuan tertentu dalam menerima suatu atau beberapa input agar dapat berproduksi yang menghasilkan keuntungan maksimun .
Apabila kapasitas tanaman pada setiap musim tanam secara langsung tergantung pada kemampuan genetis dan faktor lingkunganya, maka peran kedua faktor ini bersifat relatif konstant, sehingga input yang diperlukan juga relatif tetap. Namun pada kapasitas tanah meskipun dipengaruhi oleh kedua faktor ini, hanya pada awal penggunaanya saja yang ditentukan pada kemampuan genetisnya. Kemampuan genetinya ini makin menurun dengan makin lamanya masa pengunaan,sehingga produktivitasnya akan tergantung pada masukan yang ditambahkan,sehingga lahan menjadi tidak produktif jika tanpa masukan input.bahkan kemampuan genetis tanah untuk berproduksi ini  akan cepat turun secara drastis jika pemanfaaatannya dilakukan tanpa pengolaan yang baik.
Menurut hukum minimum Liebig produktifitas yang akan dicapai pada suatu tanah akan ditentukan oleh suatu faktor yang keberadaannya paling minimun, maka apabila tanaman untuk  berproduksi optimun hanya ditentukan oleh  ketersediaan minimal 16 unsur hara  esensialnya, dan ketersediaan paling minimun dari ke-16 unsur inilah yang akan menjadi pembatas produksi yang akan dicapai. Untuk memenuhi konsep ketersediaan dan keseimbangan hara,maka pada saat setiap persiapan tanam,pemberian pupuk dan perbaikan tanah harus selalu dilakukan sesuai dengan hasil analisis tanah (baik sifat kimiawi,sifat fisik,dan biologis)dan rekomendasinya.
Kriteria optimun didasarkan atas sejumlah variabel tanah, yang menentukan produktivitas tanaman. Kesuburan tanah bukan ditentukan oleh jumlah pengaruh tiap variabel sendiri-sendiri, melainkan oleh daya pengaruh yang timbul dari hubungan interaktif atau kompensatif antar variabel. Misalnya bahaya peracunan Al bukan ditentukan oleh kadar Al tertukarkan, akan tetapi oleh nisbah(ratio) antar kadar Al tertukarkan dan kadar basa tertukarkan yang lain (Ca, Mg, K, Na). Meskipun Al tertukarkan cukup tinggi, namun bahaya peracunan Al tidak besar kalau nisbah kadarnya terhadap kadar basa-basa tertukarkan yang lain kecil. Daya pengaruh ph atas kesuburan tanah pada umunya bersifat tidak langsung, yaitu melalui daya pengaruhnya atas ketersediaan ion-ion hara. Ada hubungan tertentu antara pH di satu  pihak dan kejenuhan basa serta tekstur dipihak lain. secara bersama-sama tekstur struktur mineralogi lempung dan bahan organik menentukan dinamika lengas tanah. Aplikasi usaha tani konsesvasi keadaan lahan kritis dapat diperbaiki melalui penerapan usaha tani kenservasi yaitu bentuk budidaya pertanian yang menekankan pemanfaatan lahan semaksimal mungkin sepanjang tahun dengan memperhatikan kaidah-kaidah atau teknik konservasi. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah kerusakan tanah, mempertahankan dan meningkatkan produktivitas maupun kesuburan tanah. Kunci keberhasilan budidaya tanaman pangan berkelanjutan anatara lain : a) mengusahakan agar tanah tertutup tanaman sepanjang tahun guna melindungi tanah dari erosi dan pencucian. b) mengembalikan sisa-sisa tanaman, kompos dan pupuk kandang ke dalam tanah guna memperbaiki / mempertahankan bahan organik tanah.
2.3  Kesuburan tanah
Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman yang dipanen. Maka disebut pula daya menghasilkan bahan panen atau produktivitas. Ungkapan akhir kesuburan tanah ialah hasil panen, yang diukur dengan bobot bahan kering yag dipungut per satuan luas (biasanya hektar) dan per satuan waktu. Dengan menggunakan tahun sebagai satuan waktu untuk perhitungan hasi panen, dapat dicakup akibat variasi keadaan habitat akar tanaman karena musim (schroeder, 1984). Hasil panen besar dengan variasi musiman kecil menandakan kesuburan tanah tinggi, karena itu berarti tanah dapat ditanami sepanjang tahun dan setiap kali menghasilkan hasil panen besar. Hasil panen besar, tetapi hanya sekali setahun pada musim baik, menandakan kesuburan tanah tidak tinggi, karena pada musim yang lain tanah tidak dapat ditanami. Hal ini antara lain karena kekahatan (defeciency) lengas tanah atau sebaliknya karena mengalami tumpang air (waterlogged), kadar garam larut air meningkat liwat batas, tanah menjadi sulit diolah untuk memperoleh struktur yang baik (luar biasa liat atau keras sekali).
Pengolahan kesuburan tanah bertujuan untuk mengoptimunkan kesuburan tanah. Tanah itu berbeda-beda sifat dan kelakuanya. Tanaman pun berbeda-beda persyaratan tumbuh dan berkembangnya hasil panen yang dikehendaki berbeda-beda pula, maka ukuran optimun kesuburan tanah menjadi berbeda-beda pula, Sehingga diperlukan pengolahan kesuburan tanah yang disesuaikan pada hal-hal tersebut. Tiap kombinasi jenis tanah – jenis tanaman – jenis hasil panen memerlukan cara pengolahan kesuburan tanah sendiri. Meskipun jenis tanamanya sama, akan tetapi jenis hasil panenya berbeda, pengolahan kesuburan tanah tidak dapat disamakan.
Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah, atau sebaliknya mendorong degradasi tanah yaitu hindrolisis, pelarutan, alihrupa (transformation), alih tempat (translocation), yang dapat menjurus ke pelindian (leaching), dan reduksi (gleisasi) dijalankan oleh air.
Reduksi terjadi karena air menutup jalan penyusupan udara ke dalam tanah. oksidasi berlangsung dengan kerjasama antara oksigen atmosfir dan air. Kompleksolisis (kilasi) yang dapat berlanjut menjadi pelindian yang memiskinkan tanah atau hara logam mikro penting (Fe,Cu,Zn) berlangsung dengan kerja sama antara bahan organik, jasad renik dan air. Jasad reni tidak dapat menjalankan humifikasi dan mineralisasi bahan organik, bahkan segala kehidupan biologi tanah tidak mungkin berlangsung tanpa air.
Maka dari tiap pengolaan lengas tanah menjadi pokok pengolahan kesuburan tanah. pemupukan merupakan salahsatu usaha pengolah kesuburan tanah, akan tetapi usaha itu tidak akan memberikan hasil seperti yang diharapkan, kalau tidak disertai pengolahan lengas tanah.
Jagung manis merupakan komoditas palawija dan termasuk dalam keluarga (famili) rumput-rumputan (Gramineae) genus zea dan spesies zea mays saccharata. Jagung manis memilki ciri-ciri endospern berwarna bening, kulit biji tipis, kandungan pati sedikit, pada waktu masak biji berkerut. Produk utama jagung manis adalah buah/tongkolnya, biji jagung manis mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi tergantung pada jenisnya, biji jagung manis terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji (seet coat), endosperm dan embrio. Jagung tergolong tanaman C4 dan mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi. Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibanding tanaman C3, fotorespirasi dan transpirasi rendah, efesien dalam penggunaan air (koswara 2009).
Syarat pertumbuhan tanaman jagung adalah tumbuh dalam keadaan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim penghujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhanya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimun antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6 - 7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Katinggian antara 1000 -1800 m dpl dengan ketinggian optimun antara 50 – 600 m dpl. Benih sebainya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Syarat dalam pemilihan benih adalah biji yang mempunyaidaya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam) (rukhana 1997).
Tanaman jagung yang mengasorpsi P dalam jumlah relatif sedikit daripada hara N dan K. Pola akumulasi P tanaman jagung hampir sama dengan akumulasi hara N. Pada fase awal, pertumbuhan akumulasi P relatif lambat, namun setelah berumur 4 minggu meningkat dengan cepat. Pada saat keluar bunga antan, akumulasi P pada tanaman jagung mencapai 35% dari seluruh kebutuhanya. Selajutnya akumulasi meningkat hingga menjelang tanaman dapat dipanen.
Gejala kekurangan P biasanya tampak pada fase awal pertumbuhan. Tanaman yang kekurangan P, daunnya berwarna keunguan. Kekurangan P juga menyebabkan perakaran tanaman menjadi dangkal dan sempit penyebarannya serta batang menjadi lemah. Selain itu, pembentukan tongkol jagung menjadi tidak sempurna dengan ukuran kecil dan barisan biji tidak beraturan dengan biji kurang berisi (sutanto 2005).
Tongkol tumbuh daru buku, diantara batang dan pelepah daun, pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah daun betina. Buah jagung siap panen beberapa varietas unggul dapat smenghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri) (nuning 2012).

2.4  Kondisi pertumbuhan tanaman jagung
1.1  Kondisi pertumbuhan tanaman jagung di Desa pallantikan Kec Pattalasang Parang Loe memiliki kondisi tanaman  yang subur
1.2  Kondisi tanaman jagung di Desa Timbuseng Kec Pattalasang Parang Loe memilki kondisi tanaman yang kurang subur.
III.             METODE PRAKTIKUM
3.1  Waktu dan Tempat praktikum
Praktikum kesuburan tanah ini dilaksanakan pada dua tempat yang berbeda yaitu di desa pallantikan kec pattalasang parang loe pada kondisi tanah subur dan desa Timbuseng Kec Pattalasang Parang Loe pada kondisi tanah kurang subur, pada  hari sabtu tanggal 13 mei 2017.
3.2  Alat dan Bahan
       Alat                                                Bahan
1.      Traktor                                     1. Tanaman jagung
2.      Alat tugal                                 2. Daftar isi pengamatan
3.      Linggis                                   
4.      Parang
5.      Meteran dll

3.3  Prosedur Praktek
Dalam hal ini mahasiswa dikolompokkan kedalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan melakukan pengukuran tanaman jagung di lapangan dengan lahan yang berbeda. Dengan cara terlebih dahulu menyediaka alat pengukuran tanaman seperi meteran, pulpen dan kuisioner untuk hasil pengukuran tanaman. Pertama-tama menyediakan tanaman jagung dengan dua tempat yang berbeda kondisi lahanya kemudian mengukur tanaman jagung untuk mengetahui perbandingan tinggi tanaman jagung pada kondisi lahan yang subur dan tidak subur. Pada pengukuran ini yang ingin diketahui yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang serta jarak tanam yang digunakan. Serta membandingakn kondisi lahan yang subur dengan tidak subur dengan melihat kondisi lahan yang digunakan, penggunaan tanah,  topografi, kelerengan, keadaan batuan dipermukaan, umur tanaman jagung dan vegetasi dalam lahan tersebut.


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil
DATA PENGAMATAN JAGUNG TANAMAN JAGUNG
PADA KONDISI TANAH YANG BERBEDA
1.1  Identitas pengamat / peneliti untuk tanah subur
a.       Nama / kelompok : Abd basir s / Klp 6
b.      Lokasi praktek : Desa pallantikang kec pattalasang parang loe.
c.       Waktu praktek : sabtu 13 mei 2017-06-03
d.      Kondisi lahan : subur
e.       Penggunaan tanah : sawah tanah hujan
f.       Topografi : datar
g.      Kelerengan (%) : 0 – 3 %
h.      Keadaan batuan di permukaan : tidak ada
i.        Umur tanaman : 1 bulan lebih / 40 hari
j.        Vegetasi : rumpur, pohon mangga, bambu.
                    
                gambar Kondisi tanaman jagung pada tanah subur
Tabel pengamatan pada pertumbuhan tanaman jagung pada lahan yang subur di desa pallantikan kec pattalasang parang loe
PARAMETER
PENGAMATAN
TANAMAN
RATA RATA
I
II
TINGGI TANAMAN (CM)
167cm
182 cm
174,5 cm
JUMLAH DAUN
12 daun
9 daun
11 cm
PANJANG DAUN
58, 64, 67, 82, 84, 97, 95, 90, 87, 64, 55, 42 =  73,75
58, 66, 76, 82, 83, 90,81, 72, 63 = 74,5

74,125
DIAMTER BATANG (CM)
7.9, 8, 7.5,  = 7,8
7, 7.5, 6.6 = 7,
7,4
JARAK TANAM
20 x 70 cm

2.1  Identitas pengamatan untuk tanah tidak subur
a.       Nama / kelompok : Abd basir s / Klp 6
b.      Lokasi praktek : Desa Timbuseng kec pattalasang parang loe.
c.       Waktu praktek : sabtu 13 mei 2017-06-03
d.      Kondisi lahan : tidak subur
e.       Penggunaan tanah : kebun
f.       Topografi : berbukit
g.      Kelerengan (%) : 015 - 30 % (kemiringan)
h.      Keadaan batuan di permukaan : banyak bebatuan
i.        Umur tanaman : 1 bulan lebih / 40 hari
j.        Vegetasi :  pisang, kapuk, rambutan,  jati putih, rumput, mangga, wijen, kelapa.
                  
                   Gambar Kondisi tanaman jagung pada tanah tidak subuh
Tabel tanaman pada pertumbuhan tanaman jagung pada lahan kurang subur di Desa timbuseng kec pattalasang parang loe
PARAMETER
PENGAMATAN
TANAMAN
RATA RATA
I
II
TINGGI TANAMAN (CM)
74 cm
85 cm
79,5
JUMLAH DAUN
10 daun
9 daun
9,5
PANJANG DAUN
25, 36, 43, 60, 69, 76, 77 ,45, 23, 27 = 48,1
44, 38, 56, 68, 77, 75, 59, 33,15 = 51,6
49,85
DIAMTER BATANG (CM)
5, 4.9, 4.8  = 4,9
4.9, 4.8, 4,5 = 4,73
4,815
JARAK TANAM
40    X 80 cm

4.2  Pembahasan
Dalam penelitian ini, jagung yang ditanam pada lahan yang subur berdasarkan tabel di atas dengan parameter tanaman pada pertumbuhan  tanaman jagung yang ditanam pada kondisi tanah subur di Desa pallantikan kec pattalasang parang loe sangat berbeda dengan pertumbuhan tanaman jagung yang ditanam pada kondisi tanah tidak subur di Desa timbuseng kec pattalasang parang loe. Dapat dilihat bahwa
Pada tabel diatas pada tanah yang subur memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dapat dilihat dari dua sampel yang diambil yaitu tanaman 1 dan 2 yang memiliki tinggi rata rata 174,5 cm, rata- rata jumlah daun 11 namun walaupun jumlah daunya tdak berpengaruh tetapi panjang daunya berbeda karena pada tanah subur memiliki panjang daun rata-rata 74,125 cm serta memiliki diameter batang yang cukup besar yaitu rata-rata mencapai 7,4 cm dan jarak tanamnya20x70cm.
sedangakan tanaman yang ditanam pada tanah yang tidak subur pertumbuhan terhambat karena hanya memiliki tinggi tanaman 79,5 cm, rata-rata  jumlah dauunya 9,5. Rata-rata panjang daun karena tanaman jagung yang ditanam pada tanah yang kurang subur hanya memiliki panjang daun rata-rata 49,85  cm dan memiliki diameter batang yang hanya mencapai rata-rata 4,815 cm  dan jarak tanam yang digunakan yaitu 40 x 80 cm.
Dapat dilihat dri perbandinganya tanaman yang ditanam pada lahan yang subur dengan lahan yang kurang subur memiliki banyak perbedaan, padahal umur tanaman jagung tersebut sama yaitu sekitar 40 hari tetapi lahan yang digunakan berbeda seperti lahan yang subur adalah lahan yang berada pada kelerengan 0 – 3%, dengan topografi datar seperti sawah tanah hujan dan memiliki vegetasi hanya rumput-rumputan sedangkan lahan yang tidak subur adalah lahan yang berada pada kelerangan 15 – 30% kemiringan dengan topografi berbukit seperti kebun dan terdapat banyak vegetasi di dalamnya seperti rambutan, kelapa dan jatih putih. Dapat dilihat dari kondisi tanah lahan yang subur tidak memiliki batuan sedangkan lahan yang tidak subur memiliki banyak batuan yang dapat menghambat proses pertumbuhan tanaman jagung.













V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Praktek mata kuliah kesuburan tanah dan pemupukan yang telah dilakukan Desa pallantikang kec pattalasang parang loe menunjukkan pertumbuhan tanaman jagung pada lahan yang datar dan memiliki tanah yang lempung memiliki tanaman yang subur di bandingkan di Desa Timbuseng kec pattalasang parang loe dengan tanaman jagung pada lahan yang miring juga banyak bebatuan dan memiliki banyak vegetasi didalamnya mengakibtkan tanaman jagung tidak subur atau menghambat pertumbuhan.
5.2  saran
Setelah membaca laporan praktek lapang diatas maka kita dapat mengambil ilmu yang terkandung di dalamnya dan semuanya itu mungkin kiranya belum lengkap olehnya penulis mengharapkan bagi pembaca berkenang untuk melengkapi kekurangan-kekurangan di dalam laporan ini. Untuk menjadikan laporan yang lebih sempurna dipenelitian selanjutnya.









DAFTAR PUSTAKA
 
Akil,n.2010.pengolahan hara N,P,dan K pada tanaman jagung kompsit dilahan sawah tanah hujan.prosiding produksi dan kebijakan dalam peningkatan produksi
 jagung.<balitsereal.litbang.deptan.go.id >diakses pada tanggal 12 maret 2014
Surtina.2013.pengujian kandungan unsur hara dalam kompos yang berasal dari seresah tanaman jagung manis.(zea mays saccharata).jurnal ilmiah pertanian vol.11:16-25
pekan serealia nasional.
http://blog.ub.ac.id/auliyarahmawati/2012/06/26/pengertian-pupuk.
Qulla, Taufik, 2017. Produktivitas lahan pertanian. http//www.teunoutro.net > blog > produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makalah sosiologi dengan pembahasan “Perspektif posistivistis comte tentang masyarakat”.

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Kehidupan kita sekarangini sudah sangat jauh dari hukum-hukum alam, yang digantikan oleh ...