Kamis, 09 November 2017

MAKALAH ANALISIS USAHA TANI




I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya terdiri dari dari petani sehingga sektor pertanian memegang peranan penting. Sektor pertanian sebagai sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk terutama bagi mereka yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Selain itu sektor pertanian, salah satu  hal penting yang harus diperhatikan sebagai penyedia pangan bagi masyarakat. Peningkatan produksi yang harus seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk dapat dicapai melalui peningkatan pengelolaan usaha tani secara intensif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara pengusahaan suatu usahatani mutlak dibutuhkan agar dapat meningkatkan produktifitas serta dapat meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat.
Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi bangsa. Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi.
Selama ini, dengan adanya peranan SDM pertanian di dalam pembangunan sector pertanian  yang diharapkan SDM yang mampu meningkatkan peranannya di dalam sector pertanian, dalam arti luas adalah sector pertanian dalam berbagai lini termasuk didalamnya usaha-usaha pertanian dan segala hal yang mampu menunjang perkembangan maupun kontinuitas kegiatan  yang berguna bagi pertanian dan sector-sektor lain yang terhubung dengan pertanian secara langsung maupun yang mendukung pertanian secara tidak langsung diharapkan pembangunan pertanian yang mampu untuk memenuhi kriteria perkembangan ekonomi pertanian secara merata di seluruh aspek bidang pertanian. Dan begitupun dengan Tenaga Kerja, dalam sektor pertanian peranan tenaga kerja sangat penting dan sangat dibutuhkan terutama dalam perusahaan-perusahaan, pertanian, dan lainnya. Dengan banyaknya tenaga kerja maka proses sektor pertanian bisa dengan mudah berjalan dan dikembangkan karena memiliki tenaga kerja yang bisa menjalankan dan mengembangkan sektor pertanian kedepannya.
Sektor pertanian bisa maju dan berkembang karena dalam pertanian sayur-sayuran begitu pesat dan maju hasil produksinya. Adapun salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani di indonesia yaitu Daun Bawang. Dimana tanaman ini banyak di budidayakan diberbagai daerah salah satunya di daerah Malino. Di daerah tersebut banyak petani yang berusahatani Daun Bawang, karena hasil produksinya yang pesat dan maju. Dan waktu atau masa penennya tidak membutuhkan waktu yang lama. Daun Bawang di panen selama perbulan dan menghasilkan produksi yang banyak.
Sehingga, kami melakukan analisis usahatani Daun Bawang di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Karena kita ketahui bahwa, budidaya tanaman Daun Bawang banyak dibudidayakan di daerah tersebut dan produksinya juga begitu pesat dan maju karena rata-rata petani yang ada di daerah tersebut banyak membudidayakan Daun Bawang. Dan kita ketahui juga bahwa, di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, hasil produksi tanaman holtikultura banyak berasal dari daerah tersebut. Karena telah diketahui hasil dan perkembangan tanaman atau sayur-sayuran disana sangat begitu bagus. Jadi, kami melakukan analisis usahatani Daun Bawang yang ada di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.
1.2  Rumusan Masalah
                    Adapun rumusan masalah :
       1.2.1                Berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam usahatani Daun                  Bawang di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Paao, Kabupaten Gowa ?
1.2.2                Berapa besar pendapatan dalam usahatani Daun Bawang di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Paao, Kabupaten Gowa ?
1.2.3    Berapa nilai kelayakan dari usahatani Daun Bawang Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Paao, Kabupaten Gowa  ?

1.3              Tujuan dan Kegunaan
                          Adapun tujuan dilaksanakannya praktek lapang analisis usahatani daun bawang di desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa :
            1.3.1 Untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh petani.
            1.3.2 Untuk mengetahui besar pendapatan yang diperoleh oleh petani dan     kelayakan dari usahatani daun bawang di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo, Kabupaten Gowa.
Kegunaan :
            Adapun kegunaan dari pembuatan/penyusunan laporan praktek lapang yang dilakukan di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa :
1.3.3 Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan analisis usahatani.
1.3.4 Sebagai bahan penting bagi peneliti untuk membuat analisis usahatani.
1.3.5 Sebagai bahan referensibagi pembaca/peneliti selanjutnya.

II.  TINJAUAN PUSTAKA

2.1  USAHATANI
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mngusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani mrupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin.
Usahatani adalah suatu organisasi produksi dimana petani sebagai pelaksana mengorganisasi alam, tenaga kerja dan modal ditunjukkan pada produksi di sektor pertanian, baik berdasarkan pada pencarian laba atau tidak.
Defnisi Usahatani menurut para ahli :
·      Mosher (1968) mengartikan usaha tani sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang ada di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya.
·      Pengertian usahatani menurut Mubyarto (1987) adalah lebih ke pertanian rakyat.
·      Menurut Soekartawi (1995), usahatani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
·      Bachtiar Rivai(1980) usahatani merupakan organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi dilapangan pertanian, oleh seseorang atau sekelompok orang, segolongan sosial baik yang terikat genologis, politis, maupun teritorial sebagai pengelolanya.
Klasifikasi Usahatani :
·      Pola usahatani
·      Tipe usahatani
·      Struktur usahatani
·      Corak usahatani
·      Bentuk usahatani
a)    Menurut Bentuknya
• Usahatani perseorangan (individual farm).
Dalam usahatani ini, unsure- unsure produksi ditentukan oleh seseorang dn pengelolaannya dilakukan oleh seseorang. Tanah yang diusahakan dapat berupa miliknya atau orang lain. Jadi pda usahatani ini masih terdapat variasi-variasi yang menghendaki penggolongan- penggolongan yang lebih halus.
Tenaga kerja yang diperlukan didapatkan dari berbagai sumber.Ada yang berasal dari petani sendiri beserta anggota keluarganya dan ada yang berasal dari luar keluarga berdasarkan gotong royong atau upah.Tenaga kerja yang diupah tersebut bisa berbentuk :
   o Tenaga kerja tetap
   o Tenaga kerja harian
   o Tenaga kerja musiman
Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan usaha tani keluarga. Usaha tani keluarga dapat pula terdiri dari tanah yang sempit.Karena tiap tanah memberikan sifat dan kesuburan yang berbeda-beda maka pemakaian luas tanah untuk mendefinisikan luas tanah tiak mudah. Jumlah kerja yang diperlukan dan pendapatan kotor tang diterima petani lebih tepat dijadikan dasar untuk mendefenisikan usahatani keluarga.
• Usahatani Kolektif (collective farm)
Adalah usaha tani yang unsure-unsur produksinya dimiliki organisasi kolektif. Unsur-unsur produksi diperoleh organisasi dari membeli, menyewa, menyatukan milik perorangan atau berasal dari pemerintah. Usaha tani ini terbentuk karena kemauan beberapa orang yang mempunyai ikatan keluarga, karena sistem pemerintahan suatu negara atau factor lingkunggan dimana mereka berada.
Kolektivitas dikenal pada abad ke 10. Tujuannya sendiri dalah untuk meniadakan unsure-unsur produksi milik perseorangan. Dengan penyautuan alat-alat produksi pertanian tang tidak dikenal atau sukar dilaksanakan pada usaha tani perseorangan. Pengunaan tanah dan tenaga kerja diharapkan lebih efisien.
• Usahatani Kooperatif (cooperative farm)
Merupakan bentuk peralihan antar usaha tani perseorangan dan usahatan kolektif.Pada usaha tani ini tidak semua unsure- unsure produksi dan pengelolaannya dikuasai bersama.tanahnya masih milik perorangan.Usaha bersama dituangkan dalam bentuk kerja sama di beberapa segi seperti :
o Kerjasama dalam penjualan hasil
o Kerjasama dalam pembelian sarana produksi
o Kerjasama dalam tenaga kerja.
Usaha tani kooperatif ini terbentuk karena petani-petani kecil dengan modal yang lemah tidak mampu membeli alat-alat pertanian yang berguna untuk mengembangkan kegiatan usahanya.Dengan menggabungkan modal yang dimilki mereka dapat membeli alat- alat untuk digunakan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat pertanian.
b)   Menurut Coraknya
Tujuan kegiatan usaha tani berbeda-beda karena pengaruh lingkungan alam dan kemampuan pengusahanya. Ada petani yang kegiatannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang disebut dengan usaha tani pencukup kebutuhan keluarga (selfsufficient farm / subsistences farms), dan adapula kegiatannya yang bertujuan untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya yang disebut dengan usahaani komersial (commercial farm).
c)    Menurut Polanya
Pola usahatani ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang diusahakan.Berdasarakan jumlah cabang usahatani yang diusahakan usahatani dapat dibedakan sbb :
·      Usaha tani Khusus
Apabila usahatani hanya mempunyai satu cabang saja maka disebut dengan usahatani khusus. Contohnya : usahatani tembakau, usahatani padi , usahatani sapi perah.
Faktor yang mempengaruhi petani memilih hanya 1 cabang ialah :
• Keadan fisis tanah yaitu apakah mendapat air pengairan spanjang tahun  sehingga cocok ditanami padi.
• Prisnsip keuntungan komperatif yaitu mengusahakan cabang usahatani yang memeberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan cabang usahatani lain.
·      Usaha tani tidak khusus
Petani yang juga mengusahakan bermacam-macam usahatani. Seperti ternak atau ikan. Hal ini dapat dilkukan kalau petani memliki dan mengusahakan berbagai macam tanah seperti : tanah sawah,tanah darat, padang rumput dan kolam.
·      Usahatani Campuran
Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara bercampur antara tanaman dengan tanaman, tanaman dengan ternak, tanaman dengan ikan dsb. Usahatani ini juga dikenal dengan tumpang sari, misalnya tumpang sari antara jagung dengan kacang tanah, tumpang sari antara padai dan ikan. Kombinasi antara tanaman ternak mendapatkan perhatian besar dibeberapa daerah. Kombinasi antara tanaman dan tenak dikenal dengan isatilah mixed farm.
Keutuntungannya adalah :
  Ternak memberikan tenaga kerja dalam waktu- waktu tertentu.
  Ternak memberikan makan berupa protein
d)   Menurut Tipenya
Usahatani dapat digolongkan dlam beberapa jenis /tipe tanaman yang diusahakan. Dari penggolongan ini dikenal usahatani padi, usahatani jagung, usahatani ternak, usahatani sapi, usahatani ternak ayam, dan usahatani kubis. Tiap daerah mempuyai kondisi yang berbeda dengan daerah lainnya. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan fisik, perbedaan ekonomi dan perbedaan lainnya yang tidak termasuk pada keduanya. Karena itu jenis tanaman dan hewan yang tumbuh dapat diusahakan pada suatu daerah berbeda-beda pula. Tiap tanaman dan hewan memerlukan kondisi fisis tertentu untuk hidup dan berkembang dengan baik .
Ø TRI TUNGGAL Dalam Usahatani :
1)        Lahan
Kemampuan lahan sebagai input pertanian dinilai dari :
·      Kesesuaian lahan untuk ditanami jenis tanaman tertentu. Makin banyak jenis tanaman yang sesuai ditanam di lahan tersebut maka kemampuan lahan akan semakin tinggi.
·      Kemampuan lahan untuk berproduksi. Lahan yang subur akan mampu menghasilkan produksi tanaman yang tinggi. Oleh karena itu lahan yang subur memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
·      Kemampuan lahan untuk diolah secara berlanjut. Lahan yang dirawat melalui konservasi lahan, terutama yang letaknya di lereng-lereng pegunungan akan bernilai lebih tinggi dibandingkan lahan tidur yang tak pernah dirawat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya kelas kemampuan lahan pertanian adalah :
      Kemiringan lereng
      Irigasi dan drainase
       Kedalaman tanah
        Tekstur bawah
        Derajat kelembaban
        Permeabilitas
        Resiko kebanjiran
Ø Konsevasi Lahan :
Arsyad (1985) memberikan pengertian tentang konservasi adalah keampuan tanah sesuai dengan kemampuannya, memberikan perlakuan kepada tanah sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tanah tidak rusak agar dapat dipergunakan serta dapat untuk produktif untuk waktu yang tidak terbatas.
Ø Definisi konservasi :
Penerapan berbagai tindakan atau perlakuan yang diperlukan pada suatu tanah usahatani agar terjadi peningkatan produk dan membangun produktivitas tanah yang dilakukan pada saat bersamaan.
Mengahadapi hambatan lahan /;
-    Menyempitnya lahan => Usahatani semakin di intensifkan;
-    Lahan menjadi langkah => pendapatan diluar pertanian;
-    Pengelolaan pohon memainkan peran penting dalam proses intensifikasi.
Contoh : Intensifikasi yang luas adalah perubahan dari budaya ladang berpindah ke usahatani permanen atau semi permanen.
Peroses perubahan alami yang digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah dan membatasi populasi hama digantikan oleh pengolahan yang memerlukan lebih banyak input bagi suplay unsur hara dan perlindungan tanaman.
Faktor Produksi Lahan atau Tanah :
Pada umumnya faktor produksi tanah merupakan yang bersifat :
·      Relatif langkah dibanding dengan faktor produksi lainnya;
·      Distribusi penguasaannya dimasyarakat tidak merata.
a)    Sumber pemilikan tanah dapat diperoleh dari beberapa sumber antar lain :
1)   Dibeli
Tanah yang dibeli merupakan tanah milik, yang memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
·      Dibuktikan dengan bukti kepemilikan yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh negara melalui Dirjen Agraria.
·      Jual beli tanah milik harus memenuhi ketentuan yang berlaku secara adil dan proseduril.
·      Jual beli dapat dilakukan melalui pembuatan akta tanah yang ditetapkan pemerintah, yaitu notaris dan camat sebagai PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah).
·      Setelah akta jual beli diperoleh, baru di ajukan kekantor Agraria Kabupaten untuk disertifikatkan.
2)   Disewa, adanya persetujuan antara pemilik lahan dan penyewa untuk masa atau tahun penyewaan lahannya.
3)   Di sakap, yaitu pembagian hasil adanya kesepakatan antara dua pihak, pemilik dan pekerja.
4)   Pemberian oleh negara;
Tanah pemberian oleh Negara dapat diperoleh melalui :
·      Pelaksana UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria).
·      Transmigrasi.
·      PIR (Program Perkebunan Inti Rakyat).
·      TIR (Program Tambak Inti Rakyat).
5)   Warisan, Tanah yang karena hukum agama dibagikan kepada ahli warisnya.
6)   Wakaf, Tanah yang diberikan atas seseorang atau badan kepada pihak lain (misalnya untuk kegiatan sosial).
7)   Membuka lahan sendiri
Tanah ini terjadi pada tanah dengan hak ulayat pada perladangan berpindah, penggarapan tanah hak ulayat adalah hak yang diberikan para ahli hukum pada lembaga hukum dan dengan hubungan hukum konkrit antara masyarakat, hukum adat dengan tanah dalam wilayah.
b)   Status Tanah
Status tanah adalah hubungan tanah usahatani dengan pengolahannya terdapat beberapa macam status tanah antara lain :
(a)    Tanah Milik
Tanah milik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·      Bebas diolah oleh petani.
·      Bebas untuk direncanakan dan menentukan cabang usaha diatas tanah tersebut.
·      Bebas menggunakan teknis  dan cara budidaya yang paling dikuasai dan paling disenangi oleh petani.
·      Bebas diperjual belikan.
·      Dapat menumbuhkan menurut tanggung jawab atas tanah tersebut.
·      Dapat menjamin sebagai agunan.
(b)   Tanah Sewa
Tanah sewa adalah tanah disewa oleh petani kepada pihak lain, karena itu petani mempunyai pihak kewenangan seperti tanah milik diluar jangka waktu sewa yang disepakati, tetapi penyewa tidak boleh menjual dan menjadikan sebagai agunan.
(c)    Tanah Sakap
Tanah sakap adalah tanah orang lain yang atas persetujuan pemiliknya digarap atau dikelola oleh pihak lain, dalam pengolahan usahatani seperti penentuan cabang usahatani dan pilihan teknologi harus dikonsultasikan dengan pemiliknya
(d)   Tanah Gadai
Tanah gadai adalah pengalihan penguasaan hak garap tanah dari pemilik tanah kepada pemilik uang. Ada dua motif yang melandasi terjadinya hal ini, yaitu motif ekonomi (Rumah Tangga Kecil atau Sedang), dan Motif Sosial (Kalau menyewakan tidak cukup untuk membiayai kebutuhan yang besar seperti pernikahan atau khitan anaknya).
c)    Tanah Sebagai Ukuran Usahatani
Total tanah usahatani sebagai jumlah luas tanah yang digunakan untuk usahatani (Ha). Misalnya Petani A memiliki tanah 3 tempat untuk usahataninya setiap tanah disuatu tempat disebut Persil.  Persil 1 = 3 Ha, Persil 2 = 0.5 Ha, dan Persi 3 = 0.8 Ha, hingga total adalah 4.24 Ha. Total luas pertanian adalah jumlah luas pertanaman pada tanah usahatani yang diusahakan dalam waktu 1 tahun.
2) Tanaman
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, tanaman adalah pabrik pertanian primer. Tumbuhan dapat  mengambil  gas  karbondioksida  dari  udara  me-lalui  daunnya. Akar  tumbuhan menyerap  hara  dari  dalam tanah.  Selanjutnya  dengan memanfaatkan  sinar matahari, tanaman  melakukan  proses fotosintesis yang menghasilkan biji, buah, serat dan minyak.
Tanaman adalah semua subyek usahatani yang bukan hewan dan di budidayakan pada suatu ruang atau media yang sesuai untuk usaha itu.
Perbedaan tanaman dan Tumbuhan
Tanaman yaitu sengaja ditanam sedangkan tumbuhan adalah sesuatu yang muncul atau muncul dari permukaan bumi.
Keaneka ragaman merupakan faktor paling penting dalam mengurangi ancaman serangan melalui tumpang sari dan tanaman campur lainnya.
IIRR (International Institutet of Rural Reconstruction, Menekankan pentingnya menngandalkan pada tanaman-tanaman lokal ( Mineral > dari 10 varietas yang digunakan ).
Usahatani Terpadu Tanaman – Ternak – Ikan.
(Chambers, 1990) Sistem-sistem ini dapat memanfaatkan lingkungan mikro dalam suatu sistem pertanian yang menambah produktivitas dan keamanan pertanian.
Memadukan tanaman, ternak dan ikan ditanah pertanian petani kecil memiliki manfaat ekologis dan ekonomis, sistem seperti ini menghasilkan pelestarian alam karena meningkatkan stabilitas habitat dan keanekaragaman marga satwa yang hidup disekitarnya.
3)  Petani
Dalam  menjalankan usahataninya,  petani  memiliki dua peran yaitu  sebagai kultivator  (juru  tani)  dan  manajer (pengelola) adalah  sebagai  juru  tani. Dalam melakukan  perannya  sebagai juru  tani,  petani  melakukan berbagai    kegiatan    seperti  menyemaikan benih,  menanam,  menyiang,    mengatur  irigasi serta  melindungi  tanaman  terhadap  hama,  penyakit  dan gulma. Peran  petani  sebagai pengelola  mencakup  tak  hanya keterampilan  fisik  semata  namun   lebih    merujuk pada  keterampilan  berpikir,  mengatur dan mengorganisasikan usahatani.  Tugas  petani  terpenting sebagai  manajer  adalah  mengambil keputusan bisnis,  termasuk melakukan  tawar menawar dalam  proses  pemasaran  dan negosiasi bisnis lainnya. 
Petani =>  Seorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian utamanya dengan cara pegolahan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memeliara tanaman.
Petani => Sebagai Manajer, dimana sebagai pengambil keputusan bisnis dalam mengelolah usahataninya.
Petani =>   Sebagai juru tani yang membedakan kehidupan tumbuhan dan hewan liar dengan pertanian dan peternakan adalah dengan adanya pengolahan.
Ciri-ciri Propesi petani;
(1)   Berbeda dengan yang lainnya;
(2)   Petani membutuhkan peluang dan kesempatan;
(3) Petani sadar akan ketidak pastian dalam usahataninya sehingga umumnya petani sangat hati-hati dalam pengambilan keputusan produksi atau mengadopsi tekhnik budidaya baru;
(4)  Petani sebagai manusia memiliki 4 kapasitas penting yaitu;
·    Bekerja;
·    Belajar;
·    Berfikir kreatif dan
·    Memiliki harapan dan cita-cita.
Peran Keluarga dalam Usahatani :
1.   Kaum lelaki bekerja sebagai pengelolah lahan;
2.   Perempuan bertugas membawa hasil dan menjual kepasar;
3.   Perempuan bertugas menyemaikan dan menanam.
Petani dan keluarga selain dapat dipandang sebagai unit kolektif juga dapat dipandang sebagai unit konsumsi.
2.2  PENERIMAAN
Pendapatan kotor usahatani atau penerimaan usahatani sebagai nilai produksi total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau produk yang tidak dijual, digunakan nilai berdasarkan harga pasar yaitu dengan cara mengalikan produksi dengan harga pasar (Soekartawi, dkk, 1986).
Soeharjo dan Patong (1973) dan Hernanto (1989) menyatakan penerimaan usahatani dapat berupa:
1)   hasil penjualan tanaman, ternak, ikan, atau produk yang akan dijual;
2)   produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya selama melakukan kegiatan; dan
3)   kenaikan nilai investasi.
Soeharjo dan Patong (1973) dan Mubyarto (1986) mengatakan bahwa berusahatani sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh produksi di lapangan akan dinilai dari penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Selisih antara penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan usahatani.
Penerimaan adalah pendapatan kotor atau hasil yang diterima oleh petani dari usahataninya yang belum dikurangi dengan biaya-biaya pengeluaran. Pendapatan kotor adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari semua cabang dan sumber di dalam usaha tani selama satu tahun, yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan, pertukaran atau penaksiran kembali. Sedangkan pendapatan bersih (net return) usaha tani dapat diperhitungkan dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan. Penerimaan Usahatani ( Revenue), yaitu hasil perkalian antara produksi dengan harga jual produksi (Pendapatan Kotor).
Rumus Penerimaan :      P x H.P
Dimana : P  = Produksi
               HP  = Harga Produksi
2.3  BIAYA
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada jenis-jenis biaya yaitu :
a)        Biaya tetap, sejumlah biaya yang perubahan biayanya bukan ditentukan atau dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan. Contoh: beban sewa, beban penyusutan, beban bunga dst.
b)        Biaya variabel, sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan atau dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan. Contoh: bahan baku, bahan bakar, beban upah, dst.
c)        Biaya Total, biaya yang merupakan jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel.


Biaya usahatani di bagi mejadi 3 yaitu :
1)   Biaya alat-alat luar yaitu semua pengorbanan yang diberikan dalam usahatani untuk memperoleh pendapatan kotor, kecuali bunga seluruh aktiva yang dipergunakan dan biaya untuk kegiatan pengusaha (keuntungan pengusaha) dan upah tenaga keluarga sendiri.
2)   Biaya mengusahakan yaitu biaya alat-alat luar ditambah dengan upah tenaga keluarga sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga luar.
3)   Biaya menghasilkan yaitu biaya mengusahakan ditambah dengan bunga dari aktiva yang dipergunakan dalam usahatani.
2.4  PENDAPATAN
·       Teori Pendapatan
Menurut Hernanto (1994), besarnya pendapatan yang akan diperoleh dari suatu kegiatan usahatani tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti luas lahan, tingkat produksi, identitas pengusaha, pertanaman, dan efisiensi penggunaan tenaga kerja.  Dalam melakukan kegiatan usahatani, petani berharap dapat meningkatkan pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidakpastian, sehingga bila harga dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima petani juga berubah (Soekartawi, 1990).
Menurut Gustiyana (2003), pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan usahatani dan pendapatan rumah tangga. Pendapatan merupakan pengurangan dari penerimaan dengan biaya total.  Pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usahatani ditambah dengan pendapatan yang berasal dari kegiatan diluar usahatani.  Pendapatan usahatani adalah selisih antara pendapatan kotor (output) dan biaya produksi (input) yang dihitung dalam per bulan, per tahun, per musim tanam.  Pendapatan luar usahatani adalah pendapatan yang diperoleh sebagai akibat melakukan kegiatan diluar usahatani seperti berdagang, mengojek, dll.
Pendapatan usahatani menurut Gustiyana (2004), dapat dibagi menjadi dua pengertian, yaitu (1) pendapatan kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani selama satu tahun yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan atau pertukaran hasil produksi yang dinilai dalam rupiah berdasarkan harga per satuan berat pada saat pemungutan hasil, (2) pendapatan bersih, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya produksi selama proses produksi.  Biaya produksi meliputi biaya riil tenaga kerja dan biaya riil sarana produksi.
Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan dan pengeluaran dari usahatani tersebut.  Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran atau biaya yang dimaksudkan sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut (Ahmadi, 2001).  Produksi berkaitan dengan penerimaan dan biaya produksi, penerimaan tersebut diterima petani karena masih harus dikurangi dengan biaya produksi yaitu keseluruhan biaya yang dipakai dalam proses produksi tersebut (Mubyarto, 1989).
Menurut Hernanto (1994), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani :
a)      Luas usaha, meliputi areal pertanaman, luas tanaman, luas tanaman 
             rata-rata.
b)      Tingkat produksi, yang diukur lewat produktivitas/ha dan indeks 
Pertanaman.
c)      Pilihan dan kombinasi.
d)     Intensitas perusahaan pertanaman.
e)      Efisiensi tenaga kerja.
Menurut Soekartawi (1995), biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam usahatani.  Biaya usahatani dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.  Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang akan dihasilkan, sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh volume produksi.
Pendapatan adalah total penerimaan setelah dikurangi dengan biaya produksi (biaya yang dibayarkan). Sedangkan Keuntungan adalah total penerimaan setelah dikurangi biaya produksi (biaya yang dibayarkan) dan biaya yang diperhitungkan. Pendapatan usahatani adalah selisih antara pendapatan kotor (output) dan biaya produksi (input) yang dihitung dalam per bulan, per tahun, per musim tanam. Pendapatan luar usahatani adalah pendapatan yang diperoleh sebagai akibat melakukan kegiatan diluar usahatani seperti berdagang, mengojek, dll.
Adapun rumus pendapatan dalam usahatani :
Pd = TR-TC
Dimana :
Pd : Pendapatan
TR : Total Reveneu
TC : Total Cost
Rumus pendapatan tersebut digunakan dalam usahatani untuk mengetahui pendapatan (pendapatan bersih) yang diperoleh oleh petani dalam usahataninya.
2.5  KELAYAKAN
Analisis kelayakan dalam usahatani adalah upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan atau kepantasan untuk dikerjakan dari suatu jenis usaha, dengan melihat beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu.  Dengan demikian suatu usaha dikatakan layak kalau keuntungan yang diperoleh dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan, baik biaya yang langsung maupun yang tidak langsung.
Kelayakan, merupakan kata kunci yang harus dipegang oleh para pengelola lembaga keuangan dan merupakan kriteria yang paling pokok dalam membiayai suatu jenis usaha.  Jadi, jangan sampai terjadi suatu pembiayaan diluncurkan tanpa ada analisis kelayakan. Maka dari itu, jika suatu usaha tidak layak, khususnya ditinjau dan segi ekonomi tetapi tetap dibiayai, maka resiko yang akan timbul adalah kemacetan usaha akibat dari kerugian.
R/C Ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Penerimaan usaha (Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = C).  Dalam batasan besaran nilai R/C dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.  Secara garis besar dapat dimengerti bahwa suatu usaha akan mendapatkan keuntungan apabila penerimaan lebih besar dibandingkan dengan biaya usaha.
Ada 3 (tiga) kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan antara Penerimaan (R) dengan Biaya (C), yaitu : R/C = 1;  R/C > 1 dan  R/C < 1.

R/C Ratio =

Dimana :
Apabila R/C Ratio < 1= Layak
Apabila R/Cratio = 1, artinya Impas
Jika R/C Ratio > 1, artinya tidak layak atau usahatani tersebut tidak pantas dikerjakan atau diusahakan oleh petani.
  Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a)    Jika R/C > 1, maka usahatani mengalami keuntungan karena
     penerimaan lebih besar dari biaya.
b)   Jika R/C < 1, maka usahatani mengalami kerugian karena
     penerimaan  lebih kecil dari biaya.
c)    Jika R/C = 1, maka usahatani mengalami impas karena penerimaan
     sama dengan biaya.
III.  METODE PRAKTEK LAPANG

3.1  Waktu dan Tempat Praktek Lapang
          Adapun waktu pelaksanaan praktek lapang usahatani yaitu pada hari senin 23-24 Mei 2016. Dan tempat praktek lapang dilakukan yaitu di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.
3.2   Metode Pengumpulan Data
Adapun beberapa metode atau cara yang dilakukan dalam pengambilan/pengumpulan data di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa :
a.    Observasi
 Menurut Pauline Young, observasi adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja atau terencana dan sistematis melaui penglihatan atau pengamatan terhadap gejala-gejala spontan yang terjadi saat itu. Jadi, observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan dalam suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Adapun fungsi dari observasi yaitu: sebagai metode pembantu dalam penelitian yang bersifat eksploratif, sebagai metode pembantu dalam penelitian yang sifatnya sudah lebih mendalam, sebagai metode utama dalam penelitian.
Kelemahan observasi:
1.      Pengamatan terbatas dalam mengamati karena peranan dan kedudukanya
2.      Pengamat yang berperan serta sering sukar memisahkan diri walaupun hanya sesaat untuk mengambil hasil pengamatan
3.      Hasil pengamatan berupa sejumlah besar data sering sukar dan memerlukan waktu untuk menganalisisnya
4.      Opengamat cenderung melakukan pengamatan secara tidak sistematis
                  Kelebihan Observasi:
a.       Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam gejala
b.      Untuk subyek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk diamati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi kuesioner-kuesioner
c.       Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala
d.      Tidak tergantung pada self-report
e.       Banyk kejadian penting yg tdk dpt diperoleh dengan pengamatan langsung.
b.    Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Kekuatan  dan  kelemahan wawancara, Bailey (1978) dalam bukunya Methods of Social Research menguraikan kekuatan dan kelemahan wawancara dalam suatu penelitian.
Kekuatan :
1.      Flexibility
2.      Response rate
3.      Nonverbal behavior
4.      Control over environment
5.      Question order
6.      Spontaneity
7.      Respondent alone can answer
8.      Completeness
9.      Time of interview
10.  Greater complexity of questionnaire
Kelemahan :
1.      Cost
2.      Time
3.      Interview bias
4.      Inconvenience
5.      Less anonymity
6.      Less standardized question wording.
c.    Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengabadikan momen atau saat-saat bersama petani dilahan garapan mereka atau hasil wawancara berupa foto antara orang yang mewawancarai dengan orang yang diwawancarai atau antara penyuluh dengan petani maupun mahasiswa dengan petani dalam melakukan praktek lapang. Dokumentasi ini sangat akurat dan baik dijadikan fakta untuk membuktikan hasil suatu penelitian atau praktikum yang dilakukan oleh seseorang.
3.3  Metode Analisis Data
  Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu :
1)   Rumus Penerimaan :
       TR = Q P
  Dimana :
            TR : Penerimaan (Rp)
            Q   : Jumlah produksi (kg)
            P    : Harga (Rp)
2)   Total Biaya :
TC = TR + TVC
Dimana :
          TC : Total Cost
          TF : Total fixed (biaya tetap)
          TVC : Total variabel cost (biaya variabel)
3)   Penyusutan Alat
PA =
4)   Tenaga Kerja
HOK = Jumlah TK
5)   Pendapatan :
Pd = TR-TC

            Dimana :
            Pd : Pendapatan
            TR : Total Revenue
            TC : Total Cost


IV.  GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAPANG

5.1  Luas dan Letak Geografis
Tombolo Pao adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan Tombolopao dibentuk pada tahun 1998 dari hasil pemekaran kecamatan Tinggimoncong. Wilayah Kecamatan Tombolo pao, berbatasan dengan kecamatan Sinjai Barat di kabupaten Sinjai (sebelah utara), kecamatan Bontocani di kabupaten Bone dan kecamatan Tanralili di kabupaten Maros (sebelah Barat), kecamatan Tinggimoncong dan kecamatan Tinggimoncong di (sebelah Selatan).
Tombolo Pao berjarak 73,3 km dari sungguminasa melewati jalan poros malino dan memiliki Luas 251,82 km². Tombolo Pao Mempunyai 9 desa yaitu :
 1. Desa Kanreapia
 2. Tonasa
 3. Tamaona
 4. Tabbinjai
 5. Pao
 6. Mamanpang
 7. Erelembang
 8. Bolaromang
 9. Balassuka.

5.2  Keadaan Penduduk
Adapun tempat dilaksanakannya praktek lapang usahatani yaitu desa kanreapia. Desa Kanreapia adalah salah satu wajah desa penghasil sayur-mayur di Kabupaten Gowa yang cukup maju, desa dengan penduduk 1.008 kepala keluarga, itu terletak sekitar 70 km dari Sungguminasa, Ibu kota Kabupaten Gowa, tujuh dusun di desa tersebut berkembang setelah memiliki infrastruktur jalan pengerasan. Untuk mengetahui keadaan penduduk desa kanreapia dapat dilihat  dari segi umur, pendidikan dan pekerjaan.
       5.2.1  Umur
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, dikatakan masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa  Madya adalah 41 tahun sampai 60 tahun, dewasa lanjut >60 tahun, atau umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan. Atau usia dari seseorang mulai dari dia lahir sampai sekarang ini atau riwayat dari seseorang. Umur akan sangat mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, serta berhubungan dengan ketahanan fisik tubuhnya, pengalaman dalam bekerja dan pengalaman dalam berfikir.
Pada umumnya  seseorang yang berusia muda dan sehat mempunyai ketahanan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang usianya sudah tua, tetapi jika dilihat dari segi pengalaman yang lebih banyak dan hal ini berpengaruh terhadap pola pikir. Di desa kanreapia petani yang bekerja mulai umur 15 keatas yaitu dari remaja, dewasa dan orang tua dalam megelola usahataninya.
       5.2.2  Pendidikan
          Pendidikan adalah jenjang sekolah formal yang pernah diikuti sampai pada saat wawancara. Tingkat pendidikan terdiri dari : SD/SMP/SMA, D3, dan Sarjana. Atau suatu proses yang dijalani oleh seseorang untuk meraih gelar atau pendidikan yang tinggi. Petani yang berpendidikan lebih cepat mengerti dan memahami penggunaan teknologi baru. Dengan demikian penberapan konsep dalam mengelola usahataninya lebih baik dan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, penanggulangan masalah-masalah yang timbul dalam usahatani lebih mudah dikendalikan. Petani yang ada di desa kenreapia rata-rata menyekolahklan anak-anaknya, karena kita ketahui bahwa pendapatan yang dimiliki petani yang ada di desa tersebut cukup bagus. Jadi, tidak ada kendala dalam menyokolahkan anak-anaknya dalam hal biaya.
       5.2.3  Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhannya Setiap hari manusia mempunyai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Di desa kanreapia warganya yang ada disana rata-rata sebagai petani yaitu bekerja di kebun mengelola usahataninya. Bahkan di desa kanreapia penduduknya dominan sebagai petani, karena di desa tersebut dikenal sebagai penghasil sayur-sayuran yang begitu maju.
5.3  Penggunaan Lahan
Lahan pertanian adalah lahan yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan lahan usaha tani untuk memproduksi tanaman pertanian maupun hewan ternak. Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha pertanian. Di desa kanreapia petaninya menggunakan lahan perkebunan, karena di desa kanreapia dikenal penghasil sayur-sayuran, sehingga petani di desa tersebut semuanya menggunakan lahan perkebunan.
5.4  Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk menvapi maksud dan tujuan dari dari suatu proses produksi. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan pnunjang utama terselenggaranya produksi.
Adapun sarana dan prasarana yang ada di desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa yaitu cangkul, parang sebagai alat atau sarana yang digunakan dalam mengerjakan usahatani, dan hasil produksinya dibawa untuk dipasarkan dengan menggunakan sarana transportasi mobil. Ada juga prasarana yang merupakan penunjang utama terselenggaranya keberhasilan produksi yaitu lahan, di desa kanreapia petani menggunakan lahan persawahan dalam mengelola usahatani.



V.  HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1  Karakteristik Responden
       5.1.1  Umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati atau lama waktu hidup.
             Karakteristik umur setiap responden dilampirkan dalam tabel 1 berikut:
No
Umur
Jumlah (org)
Persentase (%)
1
2
3
4
20-29
30-39
40-49
50-59
1
0
               2
1
25
0
50
25

Jumlah
4
100
Sumber : Data primer setelah diolah 2016.
Dari tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa dari umur 20-29 jumlah responden 1 orang dengan presentase 25%, dari umur 30-39 jumlah responde 0 orang dengan presentase 0%, dari umur 40-49 jumlah responden 2 orang, sedangkan dari umur 50-59 jumlah responden 1 orang. Jadi jumlah keseluruhan dari rsponden berjumlah 4 orang dengan jumlah keseluruhan preentase 100 %. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa umur kesemua responden masih produktif untuk bekerja dan menafkahi keluarganya.
       5.1.2  Tingkat Pendidikan
        Pendidikan adalah pembelajaran, penegetahuan, keterampilan dan kebiasan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatiahan atau penelitian.
karekteristik setiap responden tentang pendidikannya dilampirkan pada  berikut:
No.
Pendidikan
Jumlah (Org)
Persentase (%)
1.
SD
2
50
2.
SMP
_
_
3.
SMA
2
50
4.
S1
_
_

Jumlah
4
100
Sumber: Data primer setelah diolah 2016.
            Dari tabel di atas dapat di jelaskan bahwa tingkat pendidikan petani untuk SD berjumlah 2 orang dengan persentase 50 %, sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA berjumlah 2 orang dengan persentase 50 %. Dapat di simpulkan bahwa tingkat pendidikan petani sudah cukup tinggi karena berbanding antara SD dengan SMA.
       5.1.3  Luas Lahan
Luas lahan yang selalu digunakan dalam skala usaha pertanian tradisional karena komunitas yang ditanam oleh petani tradisional selalu seragam yakni jagung dan tanaman keras yang sejenisnya. Dengan demikian pedoman luas lahan juga secara otomatis mengaju pada nilai modal, aset dan tenaga kerja . (Soekartawi, 2002 : 2).
Karakteristik setiap responden berdasarkan luas lahan dalam tabel 4 berikut:
No
Nama Responden
Luas lahan (ha)
Jumlah (org)
Persentase (%)
1
2
3
4
Kamaruddin
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
0,5 Ha
1 Ha
1 Ha
0,5 Ha
1
1
1
1
25
25
25
25

Jumlah
3,0 Ha
4
100
Sumber : Data primer setelah diolah 2016.
            Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang memiliki luas lahan ± 0,5 ha adalah Bapak Kamaruddin dan Ibu Nur Ayu Aniska dengan persentase 25%, sedangkan responden yang memiliki luas lahan ± 1 ha adalah Ibu Nurdiana dan Ibu Numba dengan persentase 25% pula yaitu dengan total presentase semuanya adalah 100%. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap lahan yang dimiliki setiap  responden cukup luas sebagai tempat  untuk mengembangkan usaha taninya.


       5.1.4  Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah individu dalam keluarga responden yang harus ditanggung dan dibiayai kebutuhan hidupnya.
Karakteristik setiap responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga pada tabel 5 berikut:
No
Nama
Jumlah tanggungan keluarga (org)
Persentase (%)
1
2
3
4
Kamaruddun
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
4
3
2
2
36,36
27,27
18,18
18,18

Jumlah
11
100
Sumber : Data primer setelah diolah 2016.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah tanggungan keluarga atas nama Kamaruddin berjumlah 4 orang dengan presentase 36,36%, jumlah tanggungan keluarga atas nama Nurdiana berjumlah 3 orang dengan presentase 27,27%, jumlah tanggungan keluarga atas nama Numba berjumlah 2 orang dengan presentase 18,18%, dan jumlah tanggungan keluarga atas nama Nur Ayu Aniska berjumlah 2 orang dengan presentase 18,18%. Dari penjelasan tersebut dapat di simpulkan bahwa jumlah tanggungan keluarga yang harus ditanggung pada masing-masing responden sesuai dengan pendapatan atau penghasilan yang di dapatkan oleh setiap responden atau petani.
       5.1.5  Pengalaman Usahatani
Belajar dengan mengamati pengalaman petani lain sangat penting, karena merupakan cara yang lebih baik untuk mengambil keputusan dari pada dengan cara mengolah sendiri informasi yang ada. Misalnya seorang petani dapat mengamati dengan seksama dari petani lain yang lebih mencoba sebuah inovasi baru dan ini menjadi proses belajar secara sadar. Mempelajari pola perilaku baru, bisa juga tanpa disadari (Soekartawi, 2002 : 1).
Karakteristik setiap responden berdasarkan pengalaman usaha taninya dalam tabel 3 berikut:
No
Nama Responden
Pengalaman usaha tani (thn)
Jumlah (org)
Persentase (%)
1
2
3
4
Kamaruddin
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
16
27
20
2
1
1
1
1
25
25
25
25

Jumlah
65
4
100
Sumber : Data primer setelah diolah 2015.
Dari  tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa petani yang memiliki pengalaman usaha tani selama 16 tahun adalah Bapak Kamaruddin dengan presentase 25% sedangkan petani yang memiliki pengalaman usaha tani selama 27 tahun adalah Ibu Nurdiana dengan persentase 25 % pula, dan Petani yang memiliki pengalaman usaha tani selama 20 tahun adalah Ibu Numba dengan persentase 25 % sedangkan yang memiliki usaha tani baru selama 2 tahun adalah Ibu Nur Ayu Aniska dengan persentase 25 jadi total jumlah presentase pengalaman usahatani adalah  100%. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap responden telah berpengalaman dalam mengelola lahan usaha taninya.
5.2  Penerimaan Usahatani
Kita ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen. Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue.
Penerimaan pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu penerimaan bersih dan penerimaan kotor. Pengertian penerimaan kotor adalah penerimaan yang berasal dari penjualan hasil produksi yaitu dengan cara harga jual dikalikan hasil produksi usaha. Sementara penerimaan bersih adalah penerimaan yang berasal dari penjualan hasil produksi setelah dikurangi dengan biaya total usaha.
TR = Q x P
Dari ke empat responden di atas total keseluruhan produksinya yaitu 1.800 kg dengan rata-rata harga setelah dihitung yaitu Rp13.000/kg. Jadi TR = Rp 24.300.000.
5.3  Biaya Usahatani
Biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba. Biaya dalam usaha tani terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
No
Biaya-Biaya Pengeluaran
Total
1
Biaya Tetap
Rp 351.000
2
Biaya Variabel
Rp 975.000

1.    Biaya tetap
Jenis biaya yg besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Contoh: pajak tanah, penyusutan alat.
Berdasarkan data yang di dapat dari ke empat responden dapat diketahui bahwa biaya tetap untuk pajak adalah Rp. 150.000 dan  setelah di rata-ratakan adalah Rp. 37.500. sedangkan untuk penyusutan alat pada ke empat responden setelah di jumlah adalah senilai Rp. 201.000, dan setelah di rata-ratakan adalah Rp. 50.250.
2.    Biaya Variabel
Biaya yg besar kecilnya berhubungan langsung dengan besar kecilnya produksi . contoh : biaya bibit, pupuk, dsb.
Adapun biaya variabel dari ke empat responden yaitu biaya bibit Rp 180.000, biaya obat-obatan (herbisida) Rp 195.000, insektisida Rp 350.000, Fungisida Rp 250.000.
5.4  Pendapatan Usahatani
Pendapatan adalah total penerimaan setelah dikurangi dengan biaya produksi (biaya yang dibayarkan). Berdasarkan data dari ke empat responden dapat diketahui bahwa besar pendapatan yang di terima setelah dikurangi dengan biaya-biaya pengeluaran yaitu :
Pd = TR-TC
Pd = 24.300.000 – 1.326.000
Pd = 22.974.000
Jadi, besar pendapatan yang diterima berdasarkan data dari ke empat responden yeitu sebesar Rp 22.974.000.



VI.  KESIMPULAN DAN SARAN

6.1  Kesimpulan
            Dari hasil praktek lapang usahatani yang dilakukan di desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam usahatani penerimaan yang diterima oleh petani itu belum merupakan pendapatan yang bersih. Pendapatan yang bersih yang didapatkan oleh petani itu setelah dikurangi dengan biaya-biaya pengeluarannya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel.
6.2  Saran
            Dalam berusahatani petani harus memperhatikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam usahataninya, sehingga petani dapat mengetahui berapa banyak pendapatan bersih yang didapatkannya. Dan petani juga harus mengetahui usahataninya layak dikerjakan atau tidak. Sehingga, petani tidak mengalami kerugian yang banyak kedepannya.








DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-usahatani-menurut-para-ahli/
http://www.mentari-dunia.com/2013/05/pengertian-ilmu-usaha-tani.html
http://www.academia.edu/8330399/Pengantar_Usaha_Tani
https://idtesis.com/usaha-tani-pengertian-dan-biaya-di-dalam-usaha-tani/
http://www.kompasiana.com/ikhlash/membedakan-pendapatan-keuntungan-dalam-usahatani_54f68fdba33311d87c8b515c
https://sidikaurora.wordpress.com/2011/03/24/sektor-pertanian/
www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-153-1211816870-bab%20i.pdf













Lampiran 2
Data responden
No
Nama
Umur (thn)
Pendidikan
Pengalaman Usaha Tani
(thn)
Luas Lahan (ha)
Jumlah tanggungan keluarga
1.
2.
3.
4.
Kamaruddn
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
40
50
45
20
SMA
SD
SD
SMA
16
27
20
2
0,5
1
1
0,5
4
3
2
2

Lampiran 3
Penerimaan Usaha Tani
No.
Nama responden
Luas lahan
Produksi
(kg)
Harga satuan (kg)
Nilai (Rp)
1.
2.
3.
4.
Kamaruddin
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
0,5
1
1
0,5
300
600
600
300
13.000
14.000
15.000
10.000
3.900.000
8.400.000
9.000.000
3.000.000

jumlah
3
1800
52.000
24.300.000

Rata-rata
0,75
450
13
6.075.000
Lampiran 4
Biaya Tetap Pajak
Biaya tetap ( Pajak )
No.
Nama Responden
Luas lahan
Jumlah
Nilai satuan (Rp)
Nilai (Rp)
1.
Kamaruddin
0,5
1
25.000
25.000
2.
Nurdiana
1,0
1
50.000
50.000
3.
Numba
1,0
1
50.000
50.000
4.
Nur Ayu Aniska
0,5
1
25.000
25.000

Jumlah
3,0
4
150.000
150.000

Rata-rata
0,75
1
37.500
37.500









Lampiran 5
Nilai Penyusutan Alat
No


Nama Responden

Luas lahan (ha)
Jenis alat
Jumlah


Nilai baru (Rp)
Nilai sekarang (Rp)
Lama pemakaian (thn)
Nilai (Rp)
1
2
3
4
Kamaruddin
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska

0,5
1
1
0,5
Cangkul
2
2
2
1
Rp 210.000
Rp 100.000
Rp 100.000
Rp 110.000

Rp 20.000
Rp 20.000
Rp 25.000
Rp 20.000
5 tahun
4 tahun
2 tahun
3 tahun
Rp 76.000

Rp 20.000

Rp 75.000

Rp 30.000
Cangkul

Cangkul

Cangkul
Jumlah
3

7
Rp 520.000
Rp 85.000
13
Rp 201.000
Rata-Rata
0,75

1,75
130.000
21.250
3,25
50.250









Lampiran 7
Biaya Variabel (bibit)
No.
Nama responden
Luas lahan (ha)
Jumlah (kg)
Harga satuan (Rp)
Nilai (Rp)
1.
2.
3.
4.
Kamaruddin
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
0,5
1
1
0,5
10
20
20
10
3000
3000
3000
3000
30.000
60.000
60.000
30.000

Jumlah
3
60
12000
180.000

Rata-rata
0,75
15
3000
45.000

Lampiran
Obat-obatan (herbisida)
No.
Nama Responden
Luas Lahan
Jumlah (Ltr)
Harga Satuan (Ltr)
Nilai (Rp)
1.
2.
3.
4.
Kamaruddin
Nurdiana
Numba
Nur Ayu Aniska
0,5
1
1
0,5
3
_
_
_
65.000
_
_
_
195.000

Jumlah
3
3
65.000
195.000

Rata-Rata
0,75
0,75
16.250
48.750
Obat-obatan (insectisida)
No.
Nama Responden
Luas lahan
Jumlah (Ltr)
Harga satuan (Ltr)
Nilai (Rp)
1.
Kamaruddin
0,5
5
70.000
350.000
2.
Nurdiana
1,0
_
_
_
3.
Numba
1,0
_
_
_
4.
Nur Ayu Aniska
0,5
_
_
_

Jumlah
3,0
5
70.0000
350.000

Rata-rata
0,75
1,25
17500
87500

Obat-obatan (Fungisida)
No.
Nama responden
Luas lahan
Jumlah (Ltr)
Harga satuan (Ltr)
Nilai (Rp)
1.
Kamaruddin
0,5
1
250.000
250.000
2.
Nurdiana
1,0



3.
Numba
1,0



4.
Nur Ayu Aniska
0,5




Jumlah
3
1
250.000
250.000

Rata-rata
0,75
0,25
62.500
62.500


Lampiran 8
Tenaga Kerja
No
Uraian
Tenaga Kerja
1
2
3
4
5
1.
Pembibitan





2.
Pengolahan Tanah





3.
Penanaman





4.
Pemupukan I





5.
Pemupukan II





6.
Penyemprotan I





7.
Penyemprotan II





8.
Penyiangan





9.
Pengaturan air





10.
Panen (pria)





11.
Panen (wanita)





12.
Pengangkutan










Lampiran 8
Jumlah Tenaga Kerja Untuk Panen
No
Nama Responden
Jumlah Tenaga Kerja
Hari Kerja
Jam Kerja
Upah/hari (Rp)
HOK =
(HK x JTK x Upah/hari)
Panen (pria)
Panen (wanita)
1.
Kamaruddin

-
2 orng
4 hari
4 jam
50.000
400.000
2.
Nurdiana

2 orng
-
2 hari
8 jam
50.000
200.000
3.
Numba

2 orng
-
2 hari
6 jam
50.000
200.000
4.
Nur Ayu Aniska
2 orng
1 orng
3 hari
8 jam
50.000
300.000
HOK = HARI KERJA x JUMLAH TENAGA KERJA x UPAH/HARI


1 komentar:

  1. Salam kepada semua orang, Allah pasti akan menjawab semua pemberi pinjaman palsu ini yang mencuri uang kita dengan menyamarkan uang pinjaman kepada kita, mereka datang dengan segala bentuk ucapan manis seperti memberi pinjaman dengan tingkat bunga rendah 2%, semuanya scam kecuali Ibu yang baik. Rossa Stanley perusahaannya adalah satu-satunya pemberi pinjaman sejati dan sejati yang meminjamkan dengan tingkat bunga 2%, inilah ceritaku, nama saya annisa dari bali pemilik restoran, jangan tertipu atau takut pinjaman itu tidak bisa didapat dari internet, itu mungkin dan saya adalah penerima pinjaman internet. Saya membaca beberapa komentar Anda tentang bagaimana Anda scammed, Ya mereka scammers, dan mereka juga pemberi pinjaman yang sebenarnya. Dan ibu rossa adalah salah satunya. Karena banyak kreditor scam saya awalnya skeptis, namun memutuskan untuk mencoba dan melihat kembali ibu Rossa menyetujui permintaan pinjaman saya dan saya telah mengkreditkan pinjaman saya dengan tepat Rp150.000.000,00 ke Rekening BCA saya, saya harus mengakui ketika mendapat uang, saya terkejut dan Masih kaget sampai tanggal, meski ada beberapa yang menolak karena tidak bisa memenuhi syarat pinjaman. Tapi saya dikabulkan karena keseriusan dan ketegaran saya, banyak yang akan menghubungi ibu rossa tanpa menjawab dan ketika pinjaman mereka dibatalkan, mereka akan memohon kepada ibu rossa tapi bagi saya saya serius dan memantau hal-hal dan sebelum saya mengetahuinya, saya mendapatkan pinjaman saya, dan ketika saya bertanya kepada ibu rossa bagaimana saya menunjukkan penghargaan untuk mengeluarkan saya dan keluarga saya dari kemiskinan dia meminta agar saya membagikan berita tersebut kepada semua orang di sekitar saya di Bali, dan hari ini saya memutuskan untuk menuliskannya di sini sehingga orang tidak akan jatuh pemberi pinjaman palsu yang menuntut biaya pendaftaran, tuntutan ibu hanya untuk keseriusan dan rasa hormat Anda dan pinjaman Anda akan ada di rekening bank Anda dan sekali lagi saya mengatakan bahwa ALLAH memberkati perusahaan pinjaman rossa stanley untuk hal ini baik untuk orang-orang di benua ASIA dan UNITED NATIONS (PBB) untuk mendukungnya, Anda bisa menghubungi pusat layanan pelanggan rossa stanley dengan menulis layanan pelanggan melalui surat Rossastanleyloancompany@gmail.com, jika Anda ragu dan perlu klarifikasi mengenai apapun atau isu merasa bebas untuk menulis saya annisaberkarya@gmail.com atau suami saya agungabdullahi@gmail.com Saya melakukan dengan sangat baik dalam bisnis restoran saya, dan membayar cicilan pinjaman saya pada saat jatuh tempo, ibu Rossa benar-benar Allah dikirim ke Dunia ini.

    BalasHapus

makalah sosiologi dengan pembahasan “Perspektif posistivistis comte tentang masyarakat”.

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Kehidupan kita sekarangini sudah sangat jauh dari hukum-hukum alam, yang digantikan oleh ...